REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurma menjadi kudapan yang paling banyak dicari selama bulan suci Ramadhan. Dengan semakin banyaknya penjual dan jenis yang ditawarkan, bagaimana cara membedakan kurma yang bagus dan tidak?
Republika.co.id menghubungi owner Rumah Kurma Bandung, Novrisky Yuska, untuk mengetahui jawabannya. Yuska terlebih dahulu menjelaskan perbedaan paling mendasar dari kurma, yaitu ada kurma basah dan kurma kering.
Kurma basah adalah kurma yang tekstur luarnya lebih berair, sehingga harus disimpan di freezer agar tidak mudah basi. Sukari merupakan salah satu jenis kurma basah. Sementara kurma kering merupakan yang tekstur luarnya kering sehingga bisa disimpan di suhu ruangan.
"Kering itu maksudnya, kering permukaan luarnya ya, rasa dan tekstur dalamnya tetap lembut. Contoh kurma kering itu kurma ajwa," kata Yuska saat dihubungi Selasa (29/3/2022).
Lebih lanjut, Yuska mengungkap karakter umum yang bisa menjadi ciri apakah kurma itu bagus atau tidak. Pertama, baik kurma basah maupun kurma kering teksturnya dalamnya harus lembut, jika tidak lembut maka kualitasnya kurang bagus.
Kedua, kurma yang bagus bisa dilihat dari segi warna. Jika warnanya cerah dan bersih maka dipastikan kualitas kurma masih bagus. Namun demikian, perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis kurma yang memang warna asalnya hitam pekat seperti ajwa.
"Kalau ajwa memang warna asalnya hitam, bukan hitam karena tidak bagus. Beda dengan sukari yang warna asalnya kuning keemasan, kalau disimpan lama di suhu ruangan bisa berubah jadi cokelat warnanya, itu tandanya sudah nggak bagus," kata Yuska.
Kualitas kurma tentunya bisa dikenali dari rasanya. Menurut Yuska, kalau rasa kurma terasa asam dan apek, itu dipastikan tidak bagus. Kurma yang masih bagus itu cita rasanya manis murni, segar, tidak asam atau kecut.