Kamis 17 Feb 2022 16:05 WIB

Kurma Laris Manis Selama Pandemi

Selama pandemi, permintaan kurma cenderung naik.

Selama pandemi, permintaan kurma cenderung naik.
Foto: Pixy.org
Selama pandemi, permintaan kurma cenderung naik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan buah kurma di tanah air biasanya meningkat pesat menjelang atau pada saat Ramadan maupun Idul Fitri, karena umumnya umat Islam memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa. Namun, selama pandemi COVID-19 permintaan buah kurma di dalam negeri turut meningkat, tak hanya selama bulan Ramadan maupun Hari Raya Idul Fitri tetapi juga pada hari-hari biasa.

CEO of Insight First Asia, Marketing Strategist Company of Kurma Hijra, Marlina Iryatie mengatakan, kurma merupakan salah satu superfood atau makanan yang memiliki kandungan nutrisi serta gizi yang tinggi. 

Baca Juga

"Saat pandemi masyarakat banyak mencari superfood, sehingga peluang permintaan kurma ini sangat besar hingga saat ini," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Menurut dia, tidak sedikit orang yang menyadari segudang manfaat kurma. Antioksidan yang tinggi dalam kurma mampu melindungi sel-sel dari radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

"Selain itu, kurma juga mengandung gizi yang cukup lengkap sebagai sumber energi dan karbohidrat," paparnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya siap mendongkrak pemasaran kurma Hijra tidak saja pada bulan Ramadan maupun Idul Fitri namun juga di bulan-bulan lain dengan berbagai strategi. Pada saat bulan Ramadan maupun Idul Fitri, masyarakat mengkonsumsi kurma dalam bentuk buah, tambahnya, sedangkan untuk di luar dua momen tersebut buah kurma dapat dimanfaatkan dalam bentuk coklat kurma, cake kurma, teh kurma ataupun sari kurma.

"Oleh karena itu kami akan mendorong konsumsi kurma setiap hari," ujar Marlina.

Terkait pasokan buah kurma, Marlina mengatakan, perusahaannya langsung medatangkan dari Tunisia, salah satu penghasil kurma terbesar di dunia, dalam bentuk yang masih segar tanpa penambahan bahan lain sehingga kandungan nutrisinya masih tinggi.

"Setiap tahun kami mengimpor kurma dari Tunisia sebanyak 50 kontainer. Kebutuhan kurma di Indonesia masih sangat tinggi," katanya tanpa menyebutkan volumenya kurma setiap kontener.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement