Menurut tim, pada pengobatan klinis tradisional, trametinib tidak menunjukkan efisiensi dalam menghadang jalur sel kanker hiperaktif yang ditargetkan. Para peneliti lantas menganalisis interaksi tumor penopang yang memfasilitasi pelarian imun pada tikus pembawa tumor.
Mereka juga menemukan bahwa penggunaan singkat obat trametinib mampu membuat tumor resisten lebih sensitif terhadap imunoterapi anti-PD-1. Peneliti sangat berharap para ahli onkologi akan menguji kombinasi obat ini pada pasien HNC.
"Sebab meningkatkan efikasi imunoterapi sangat penting agar penderita kanker bisa hidup lebih lama," kata penulis koresponden riset Moshe Elkabets, seperti dikutip GBU.