REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dari segi kesehatan, sebenarnya penggunaan minyak goreng sebaiknya dibatasi dalam masakan sehari-hari. Hal ini juga sesuai dengan anjuran Kemenkes dalam pembatasan gula, garam, dan lemak.
Menurut Dr dr Inge Permadhi MS SpGK (K), anjuran Kemenkes ini sebenarnya relevan untuk menghemat pemakaian minyak goreng. Ia menjelaskan, minyak yang dipergunakan untuk menggoreng bisa meningkatkan kolesterol total LDL dan menyebabkan HDL (kolesterol baik) menjadi rendah.
"Kalau yang disebut menghemat sebenarnya jangan menggoreng pakai minyak atau menggoreng sangat sedikit, misalnya bumbunya dimasak dulu dengan minyak, nanti minyak sisa mungkin dipakai lagi menggoreng bumbu, jadi saat bahan makanannya masuk tidak ada minyak lagi," kata dr Inge kepada Republika.co.id, dikutip Sabtu (19/3/2022).
Memang, tidak semua bahan makanan bisa diolah dengan sedikit minyak karena tidak akan matang. Menggoreng dengan lebih banyak minyak (deep fries, bisanya dilakukan untuk daging ayam, bakwan, kerupuk, dan lainnya.
Namun, yang perlu diingat, pemakaian minyak ini juga hanya boleh sekali pakai jika digunakan menggoreng, bukan hanya memanaskan. Jangan sampai, misalnya menggoreng berulang, bahkan sampai minyak menghitam.
“Kita tahu minyak untuk makanan yang digoreng sudah menyebabkan bahan makanan kemasukan minyak. Misalnya bakwan punya kalori X, tapi ketika digoreng, di dalam bakwan itu sudah ada minyak masuk, jadi tinggi kalori," jelas Inge.