REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu belakangan ini, tren kulit wajah glass skin populer di kalangan anak muda. Termasuk anak muda di Indonesia. Apa sebenarnya tren ini? Apakah cocok dengan kulit wanita Indonesia? Bagaimana cara memiliki kulit glass skin?
Dermatologis, dr Arini Widodo SpKK, menjelaskan kulit wanita di daerah tropis jika terlihat sehat akan tampak cerah, mulus, dan mengkilat. Ini adalah identitas yang menggambarkan glass skin. Ini bukan istilah medis namun ini adalah istilah awam.
"Ini sebuah tren, di mana kita mau mencapai kulit mulus, mengkilat, teksturnya bagus, halus, pori-porinya tidak terlalu terlihat," ujarnya dalam acarapeluncuran face care "Glass Skin Series", belum lama ini.
Chief Marketing Officer Skin Soul by Amanda Manopo, Angelica Manopo, mengatakan glass skin merupakan salah satu tren yang tetap digemari di Indonesia. Berdasarkan riset Soul Skin, ternyata kondisi kulit masyarakat Indonesia yang lebih banyak kusam. Untuk membuat kulit nampak lebih sehat, lebih lembap, dan lebih cerah, gunakan skin care berbahan snail dan hyaluronic acid.
"Pemakaian skin care harus rutin (setiap hari). Paling tidak digunakan selama satu sampai dua bulan, kulit yang awalnya nampak kusam bisa terlihat lebih cerah," ujarnya seraya menambahkan hal ini harus didukung dengan pola hidup sehat baik dari pola makan dan minum dan kondisi badan yang fit.
Dokter Arini mengatakan, glass skin ini bisa dicapai dengan merawat kulit dengan baik dan menjaga kulit agar tetap sehat. Cara merawat kulit setiap orang berbeda. Namun ada tiga hal wajib yang harus dilakukan, yakni membersihkan wajah, memastikan kulit lembap, dan memproteksi kulit.
Membersihkan wajah
Membersihkan dengan baik, tergantung dengan apa yang kita gunakan. Bila menggunakan make up tebal, menggunakan metode double cleansing lebih direkomendasikan. Pada intinya kita harus membersihkan sampai benar-benar bersih dan kita sarankan untuk menggunakan pembersih yang tidak mengiritasi kulit dan tidak membuat kulit menjadi kering.
Melembapkan kulit
Pelembap ini banyak jenisnya. Ada pelembap yang menarik air ke dalam kulit, jenis hukemtan yaitu hilarunic acid. Ada juga pelembap yang menghambat agar air menguap dari kulit kita. Ini pelembap oklusif, seperti rosemary oil dan minyak lain. Ada juga pelembap yang bekerja dengan cara masuk ke sela-sela kulit kita. Ini seperti shea butter, cinamide dan lain-lain. "Pemilihan pelembab harus kita cocokan dengan jenis kulitnya dan permasalahan pada kulitnya," ujarnya.
Proteksi kulit
Untuk memproteksi kulit biasanya menggunakan sun screen. Apapun skin care yang dipakai, jika pada pagi atau siang hari, kita akhiri dengan sun screen. Sun screen adalah tahapan terakhir skin care. Karena sun screen dapat memproteksi skin care dari degradasi dan melindungi kita dari efek buruk sinar matahari.
Sementara toner, serum digunakan berdasarkan konsistensinya. Dari yang paling ringan sampai berat, dari water base sampai oil base. Essense, toner, dan serum itu di awal. Kemudian losion, cream, dan terakhir oil base bentuknya seperti salep yang tampak berminyak.
"Kandungannya harus dicocokkan dengan tipe kulit dan permasalahan kulitnya. Jika kulit kusam karena penumpukan sel kulit mati, bisa dengan eksfoliasi," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
