Ahad 13 Mar 2022 16:29 WIB

Film Sekuel Superhero yang Sempat Diremehkan

Film-film ini layak mendapat pujian lebih.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Film sekuel superhero yang sempat diremehkan. (ilustrasi)
Foto: Marvel.20th Century Fox
Film sekuel superhero yang sempat diremehkan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film sekuel superhero seperti The Dark Knight dan Thor: Ragnarok menerima pujian kritis untuk aksi inovatif serta penampilan yang lebih gelap dan emosional. Sementara itu, film seperti Blade II, X-Men: The Last Stand, Spider-Man 3, Batman & Robin, dan Venom: Let There Be Carnage dikritik karena menampilkan aksi yang berlebihan dan/atau memiliki terlalu banyak karakter. 

Namun, film-film ini layak mendapat pujian lebih karena mencoba menghadirkan skenario di mana para pahlawan ditempatkan dalam posisi yang tidak nyaman, dipaksa untuk menghadapi penjahat berbahaya. Ada beberapa film sekuel superhero yang sempat diremehkan. Film apa saja itu? Berikut penjelasannya seperti dilansir di laman Game Rant, Ahad (13/3/2022): 

Baca Juga

1. Batman & Robin

photo
Film Batman & Robin. - (DC/Warner Bros)

 

Lebih dari dua dekade, film Batman yang diproduksi berlebihan oleh Joel Schumacher dapat dimengerti sebagai salah satu film superhero terburuk yang pernah dibuat. Di dalamnya terdapat lelucon dan dialog klise, urutan aksi, ledakan yang berisik dan berlebihan, serta karakter-karakter cheesiness seperti Mr Freeze, Bane, dan Batgirl. Ada banyak elemen yang tidak disukai dan jauh dari kehebatan film Batman karya Nolan dan Burton. Namun, ada beberapa momen berharga yang menebus sebagian Batman & Robin.

Pertama, Batman versi George Clooney mungkin yang paling tidak disukai dibandingkan dengan penggambaran lainnya. Namun dia menunjukkan ketangguhan dalam kemitraannya dengan Robin, merenungkan kecemburuan (melibatkan Poison Ivy), dan bagaimana saling percaya sebagai sebuah tim. 

Clooney juga menampilkan Bruce Wayne yang mengagumkan, sedikit menyampaikan kualitasnya sebagai bujangan dan miliarder, dan juga memiliki momen terbaiknya dengan Alfred yang bijak dan lucu dari Michael Gough. Kedua, Uma Thurman menampilkan penampilan menawan dan menggoda sebagai Poison Ivy, seorang penjahat yang tahu bagaimana memanfaatkan semua orang. Dia bahkan menipu Freeze untuk menghancurkan Batman dan Robin, meninggalkan para pahlawan dengan tugas yang sulit untuk menghadapi beberapa musuh sekaligus.

2. Spider-Man 3

photo
Spider-Man. - (Marvel Comics)

 

Film Spider-Man 3 Tobey Maguire karya sutradara Sam Raimi tidak mampu melampaui kehebatan dua film pertamanya. Sekuel ini merupakan upaya ambisius dalam membuat Peter Parker lebih mengalami bahaya dari sebelumnya, dengan tiga musuh bebuyutan utama Harry Osborne, Sandman, dan Eddie Brock.

Harry berusaha membalas dendam kepada Peter atas kematian ayahnya. Parker melacak Sandman karena dia terlibat dengan pembunuhan Paman Ben, dan Brock memberi Parker persaingan tentang siapa yang bisa memotret Spidey terbaik. 

Kekuatan Venom juga mengubah perilaku Parker, menyebabkan dia menjadi egois dan ceroboh, sementara juga menodai hubungannya dengan Mary Jane dengan membuatnya merasa tidak berharga dan tidak penting. Semua penjahat, ketenaran, dan konflik dalam kehidupan Spider-Man membuatnya semakin tidak menentu. Itulah sebabnya penonton puas melihat sang pahlawan  pada akhirnya mampu mengatasi rintangannya dengan memahami identitas aslinya dan mengapa ia menjadi pahlawan.

3. Venom: Let There Be Carnage

photo
Film Venom: Let There Be Carnage. - ( Sony Pictures Releasing)

 

Banyak kritikus memuji sekuel Venom karena lebih unggul dari film pertamanya. Sekuel ini dinilai lebih baik dibandingkan yang diberikan kredit karena komplikasi dalam hubungan antara Eddie Brock dan Venom. Brock berusaha sangat keras untuk menjalani kehidupan normalnya sebagai jurnalis, tetapi Venom sulit karena selalu haus daging manusia. Dilema ini membuat Brock/Venom menjadi antihero yang kompleks. Sekuel ini lebih pendek dan kurang menarik dari aslinya, tetapi pertarungan antara Venom dan penjahat pembunuh keduanya sangat lucu dan penuh aksi.

4. X-Men: The Last Stand

photo
X-Men: The Last Stand - (Marvel.20th Century Fox)

 

Ada beberapa film X-Men yang melampaui film ini dalam hal kedalaman, tetapi sekuel ini berisi banyak aksi dan pertarungan antara pahlawan dan penjahat. Tentu saja, Wolverine adalah pusat perhatian. 

Fisik dan ikatan emosionalnya dengan Jean Gray adalah aspek terbaik dari film ini, karena dia sangat ingin membantu wanita yang paling dia cintai, tetapi kekuatannya tidak stabil dan tidak terkendali. Film ini juga menimbulkan pertanyaan menarik tentang mutan, dan apakah harus ada "obat" untuk kekuatan mereka?

Tidak seperti beberapa film X-Men lainnya, aksi dalam film ini sedikit lebih intens dan cepat, termasuk adegan di hutan di mana Wolverine mengalahkan beberapa mutan jahat. Magneto juga memiliki beberapa momen hebat, termasuk adegan di mana dia memindahkan Jembatan Golden Gate agar pasukannya menyeberang dan berperang. Ada pula bagian emosional ketika Profesor Xavier (tampaknya) meninggal dan Mystique kehilangan kekuatannya. Storm dan Iceman juga lebih percaya diri kali ini, ketika melepaskan kekuatan mereka di film ini, dan keberadaan aktor Kelsey Gramme yang disambut baik untuk serial ini.

5. Blade II

photo
Film Blade II. - (New Line Cinema)

 

Dua film Blade pertama masing-masing menerima sambutan kritis yang beragam karena suasana suram dan kekerasan berdarah. Banyak penggemar berpendapat mereka adalah dua film superhero Marvel (dan peringkat R) terbaik hingga saat ini. 

Blade II sangat spesial karena gaya visual pembuat film Guillermo Del Toro, dan pemain berbakat yang dipimpin oleh Wesley Snipes yang keren dan halus. 

Sekuel ini hampir sempurna karena komitmen Snipes untuk berperan sebagai pembunuh vampir elite. Snipes menggambarkan Blade sebagai petarung dan seniman bela diri yang hebat.

Vampir di sekuel ini (The Reaper) lebih mengerikan, lebih mematikan, dan lebih sulit dibunuh daripada di film pertama. 

Sekuel superhero ini mungkin bukan buku komik yang paling berkesan, tetapi masing-masing menghibur dengan caranya sendiri karena aktor berbakat yang terlibat, urutan aksi beroktan tinggi, dan melihat pahlawan keren tapi cacat menghadapi penjahat tragis dan ambisius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement