Kamis 10 Mar 2022 14:07 WIB

Sempat Bertahan 2 Bulan, Pasien Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia

Pasien di AS jalani operasi transplantasi jantung memakai jantung babi 2 bulan lalu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
 David Bennett Jr (kanan) mendampingi ayahnya di rumah sakit di Baltimore pada 12 Januari 2022, lima hari setelah dokter mentransplantasikan jantung babi dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan hidup David Bennett Sr. Orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi itu meninggal pada Selasa, 8 Maret, di University of Maryland Medical Center, dua bulan setelah eksperimen terobosan. Kematiannya diumumkan pada Rabu.
Foto:

Krisis donor organ

Kebutuhan akan sumber organ lain masih sangat besar. Lebih dari 41 ribu transplantasi dilakukan di AS tahun lalu, termasuk sekitar 3.800 transplantasi jantung.

photo
Foto dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) memperlihatkan ahli bedah Muhammad M Mohiuddin MD (tengah) memimpin jalannya operasi transplantasi jantung babi pada pasiennya, David Bennett. - (EPA)

Masih ada lebih dari 106 ribu orang yang berada dalam daftar tunggu nasional. Ribuan lainnya meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan organ dan ribuan lainnya lagi bahkan tidak pernah ditambahkan ke daftar tunggu.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengizinkan eksperimen dramatis di Maryland untuk situasi darurat. Dokter mengatakan, Bennett mengalami gagal jantung dan detak jantung tidak teratur, ditambah riwayat tidak mematuhi instruksi medis.

Bennett dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia yang membutuhkan penggunaan obat penekan kekebalan secara ketat. Penolakan organ, infeksi, dan komplikasi lain merupakan risiko bagi penerima transplantasi. Para ahli berharap tim Maryland segera mempublikasikan dalam jurnal medis bagaimana tubuh Bennett merespons jantung babi.

"Dari pengalaman Bennett, kami telah memperoleh wawasan yang sangat berharga tentang transplantasi jantung babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia, meski sistem kekebalan cukup ditekan," kata dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah program transplantasi hewan ke manusia di Universitas Maryland.

Babi telah lama digunakan dalam pengobatan manusia, termasuk cangkok kulit babi dan cangkok jantung babi. Tetapi, transplantasi seluruh organ jauh lebih kompleks daripada menggunakan jaringan yang diproses.

Organ babi yang digunakan dalam eksperimen di Maryland disediakan oleh Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics, salah satu dari beberapa perusahaan bioteknologi yang sedang mengembangkan organ babi yang cocok untuk transplantasi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement