Sabtu 26 Feb 2022 15:43 WIB

Kafein Bisa Cegah Sakit Jantung? Berikut Kata Studi

Senyawa dalam kafein disebut memiliki manfaat bagi kesehatan jantung.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Senyawa dalam kafein disebut memiliki manfaat bagi kesehatan jantung.
Foto: Pixabay
Senyawa dalam kafein disebut memiliki manfaat bagi kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kardiovaskular juga dikenal sebagai penyakit jantung yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah tubuh. Diperkirakan 18,2 juta orang dewasa berusia 20 tahun ke atas memiliki penyakit arteri koroner di Amerika Serikat.

Sekitar 361 ribu orang di AS meninggal pada 2019 karena penyakit jantung koroner, dengan 20 persen kematian terjadi pada orang dewasa usia di bawah 65 tahun. Penyakit jantung koroner terjadi ketika timbunan lemak atau plak yang terdiri dari kolesterol, kalsium, dan fibrin (zat yang menyebabkan pembekuan darah), menumpuk di pembuluh darah.

Baca Juga

Penumpukan plak atau aterosklerosis di arteri menyebabkan penyempitan, yang dapat menyebabkan penyumbatan sebagian atau total. Ini menyebabkan serangan jantung, stroke, atau kematian jaringan di ekstremitas, yang dikenal orang sebagai gangren. Para ilmuwan saat ini percaya bahwa tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, dan kolesterol tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam arteri.

“Hati memiliki kemampuan untuk membuat reseptor di permukaannya, sebut saja mereka 'tempat parkir' untuk LDL atau kolesterol 'jahat',” ucap Konsultan Lipid Emeritus di MemorialCare Heart dan Vascular Institute di Orange Coast Medical Center Fountain Valley, Robert Greenfield.

Ketika molekul LDL memutuskan untuk parkir di tempat parkir, hati bisa menyerap kolesterol itu ke dalam sel hati untuk membuat empedu, vitamin D, dan zat lainnya. “Untuk menghindari terlalu banyak LDL memasuki hati, dan terlalu banyak 'tempat parkir' yang tersedia, ia juga memproduksi molekul ini yang disebut PCSK9,” kaya Greenfield dilansir dari Medical News Today, Sabtu (26/2/2022).

Profesional medis mengobati kolesterol tinggi dengan perubahan gaya hidup, seperti diet bergizi dan olahraga saja atau dikombinasikan dengan obat-obatan. Obat-obat ini menurunkan kolesterol tinggi melalui berbagai mekanisme. Statin adalah standar pengobatan dan menghambat produksi kolesterol di hati dengan menghambat HMG-CoA reduktase. 

Kelas pengobatan lain tersedia untuk mengobati kolesterol tinggi pada mereka yang tidak cocok dengan statin, atau memiliki efek samping yang tidak dapat ditoleransi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kafein dalam minuman nonalkohol dalam dosis lebih besar dari 600 miligram (mg) per hari, dapat mengurangi risiko kardiovaskular.

Hal ini mengarahkan para peneliti di McMaster University Kanada, untuk menyelidiki mekanisme di balik efek kardioprotektif kafein. Tim menerbitkan hasil mereka di jurnal Nature Communications Trusted Source. Studi ini terdiri dari serangkaian percobaan pada sel hati dan tikus yang menemukan bahwa kafein bisa mempengaruhi kesehatan jantung, yakni memblokir ekspresi gen PCSK9 dan produksi protein PCSK9 dalam sel hati, dan mencegah aktivasi SREBP2 dan ekspresi PCSK9 di sel hati.

Kemudian, menghambat sekresi protein PCSK9 dan meningkatkan LDLR pada tikus, dan juga meningkatkan transportasi kolesterol LDL dari darah ke sel hati. “Secangkir kopi 8 ons mengandung antara 80 hingga 100 miligram kafein, yang menghasilkan empat atau lima cangkir sehari,” kata Greenfield.

Namun, asupan kafein dapat menyebabkan jantung berdebar atau gelisah mungkin mengganggu bagi sebagian orang. Para peneliti dari penelitian ini sedang mengembangkan xanthines (molekul serupa dengan kafein) yang menghambat PCSK9 ke tingkat yang lebih besar, tanpa efek samping seperti kafein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement