Jumat 25 Feb 2022 16:57 WIB

Waspada 10 Penyakit yang Mengintai Anak di Musim Hujan

Ada beberapa penularan penyakit yang disebabkan oleh hujan dan banjir.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Bermain saat hujan juga tidak dianjurkan karena efek buruk dari hujan terutama apabila terjadi banjir tidak hanya menyebabkan bencana alam namun juga turut menjadi media penyebaran berbagai penyakit.
Foto:

Ketujuh adalah demam tifoid atau demam enterik yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi. Gejala berupa demam lebih dari 5 hari, nyeri kepala dan gangguan pencernaan.

"Hindari infeksi ini dengan menjauhi makanan dan minuman yang bersih aar menekan penularan penyakit tipus atau demam tifoid," terangnya.

Selanjutnya, adalah penyakit kolera atau diare akut yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan atau air terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal Kolera dengan nama Muntaber (muntah berak). Bahkan di awal abad 18 hingga abad 19, kolera sempat menjadi epidemi yang mengguncang banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Kesembilan adalah hepatitis A yamg juga merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi virus hepatitis A. Gejala penyakit ini berupa demam, diare, mual, lemas, serta warna kuning pada kulit dan mata.

Terkahir adalah selesma yang sering terjadi dengan tanda dan gejala batuk pilek. Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan.

"Pada masa pandemi COVID-19, sulit membedakannya dengan infeksi oleh SARS-CoV-2. Untuk itu, perlu pemeriksaan swab SARS-CoV-2," ucapnya.

Nina mengatakan, untuk anak-anak yang terdampak bencana banjir dalam skala besar yang memerlukan proses evakuasi dan penampungan; kepadatan di tempat penampungan dapat mengakibatkan berbagai penyakit diatas. Bahkan, di masa pandemi COVID-19, dapat terjadi infeksi ganda, yaitu penyakit di atas dan infeksi SARS-CoV-2.

"Untuk itu, pemberian imunisasi yang dapat mencegah penyakit tersebut di atas dan vaksin COVID-19, sangat diperlukan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement