Selasa 09 Nov 2021 11:53 WIB

Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan

Manusia punya sekitar 30 juta antibodi unik yang bertugas mengenali bakteri tertentu.

Rep: Wahyu Suryana/Haura Hafizhah/ Red: Qommarria Rostanti
Penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan (ilustrasi).
Foto: Republika
Penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat diminta mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi muncul saat musim penghujan. Selain Covid-19, masyarakat hadapi ancaman penyakit DBD yang meningkat saat musim hujan tiba.

Epidemiolog UGM, dr Citra Indriani, mengatakan langkah 3M yakni menguras, menutup dan mengubur dipandang masih perlu diperhatikan masyarakat agar bisa mencegah DBD. Juga diikuti langkah lain, misal memakai losion antinyamuk dan kelambu menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypty.

Baca Juga

"Ada potensi peningkatan kasus DBD saat musim hujan. Sebab, saat musim hujan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, sehingga penularannya juga semakin tinggi," kata Citra pada Senin (8/11).

Citra menyebutkan, leptospirosis juga penyakit yang banyak timbul saat musim penghujan, terutama di daerah yang banyak genangan. Masyarakat perlu mewaspadai penyakit akibat bakteri leptospira yang disebarkan lewat air kencing tikus ini.

Bakteri leptospira dapat menginfeksi manusia lewat kulit, khususnya jika ada luka. Peneliti Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM tersebut mengingatkan agar masyarakat selalu menggunakan alas kaki agar terhindari dari leptospirosis.

Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar tidak jadi sarang tikus. Penting juga bagi masyarakat untuk membersihkan saluran-saluran air di sekitar rumah supaya tidak tersumbat dan menjadi genangan saat hujan.

Jika akan membersihkan saluran air diupayakan untuk menggunakan APD untuk mencegah terinfeksi bakteri leptosira. Penyakit diare rentan mengalami peningkatan saat musim penghujan, terlebih di daerah terdampak banjir.

Banjir biasanya menyebabkan sistem sanitasi terganggu, sehingga potensial alami peningkatkan kasus diare di daerah yang terkena banjir. Penyakit malaria di beberapa daerah endemis biasanya akan meningkat saat musim hujan datang.

"Lalu, penyakit lain yang biasanya muncul flu biasa," ujar Citra.

Citra turut menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi muncul saat musim hujan tiba. Mulai dari menjaga imunitas, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat atau PHBS.

Selain itu, Citra meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan karena penyebaran covid belum berhenti. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. 

Cara tingkatkan kekebalan

Cuaca dingin pada musim hujan bisa menjadi waktu yang menantang bagi sistem kekebalan tubuh, dengan banyaknya serangga yang berkeliaran dan suhu yang lebih dingin berarti lebih banyak berada di dalam ruangan, sehingga memudahkan penyebaran kuman.

Ahli herbal medis, Euan MacLennan, mengatakan setiap hari, manusia menghirup lebih dari 100 juta bakteri yang berbeda. "Untuk menghentikannya, kita memiliki sekitar 30 juta antibodi unik, masing-masing diprogram untuk mengenali satu bakteri yang diketahui," kata dia dikutip dari laman Irish Examiner, beberapa waktu lalu.

Cara terbaik untuk menghentikan penyebaran serangga adalah dengan tetap melakukan hal-hal seperti mencuci tangan secara teratur dan meminimalisasi kontak dengan orang lain jika Anda atau mereka, tidak sehat. Selain itu juga  tetapi gaya hidup sehat dapat membantu mendukung sistem kekebalan juga.

Berikut beberapa cara yang dapat meningkatkan sistem kekebalan Anda:

1. Berolahraga

Jika Anda telah mengabaikan keanggotaan gym sejak pandemi, inilah satu alasan yang sangat bagus untuk kembali ke rutinitas olahraga teratur.  Selain melindungi jantung, olahraga sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan yang kuat. Apakah itu jalan cepat ke warung terdekat atau ke minimarket, berenang saat sedang tidak hujan, atau sekadar berolahraga di rumah.

Penelitian menunjukkan, olahraga teratur meningkatkan sirkulasi sel darah putih yang tujuannya adalah untuk membunuh penyakit apapun yang menyebabkan patogen dalam tubuh. Namun ada masalah jika Anda terlalu banyak berlatih yaitu dapat melemahkan sistem kekebalan karena Anda tidak membiarkan tubuh pulih.  Secara umum, cukup sulit untuk benar-benar berlatih berlebihan, tetapi pastikan untuk menjadwalkan hari istirahat secara teratur sehingga Anda dapat memperoleh manfaat penuh.

2. Lakukan pola diet makanan sehat 

Ini bukan hanya tentang meminum suplemen vitamin C ketika Anda merasa pilek datang.  Mengemas diet harian Anda yang penuh dengan nutrisi dan herbal yang mendukung kekebalan, terutama yang memiliki sifat antivirus, adalah cara yang bagus untuk memberi tubuh Anda peluang bagus untuk tetap dalam kondisi puncak.

Seorang ahli imunologi, dr Jenna Macciochi,mengatakan diet antiinflamasi gaya mediterania adalah contoh yang bagus dari pola diet bergizi yang didukung secara ilmiah. "Kaya akan serat, lemak sehat seperti omega 3, protein tanpa lemak, dan bahan kimia nabati yang berlimpah, memenuhi semua kebutuhan nutrisi kita sehari-hari, sekaligus mengurangi peradangan kronis dan mencegah penyakit terkait usia," kata dia.

3. Konsumsi makanan yang menyehatkan usus

Menurut Macciochi, sekitar 70 persen dari sistem kekebalan berhubungan erat dengan mikrobiota usus. Diet yang bervariasi, kaya serat dan kaya nutrisi adalah kunci untuk mempromosikan mikrobioma usus yang sehat.

Merawat kesehatan usus dengan probiotik harian yang mengandung strain pendukung kekebalan yang diteliti secara klinis, seperti strain lactobacillus dan bifidobacterial, bisa menjadi cara sederhana untuk membantu meningkatkan kesehatan Anda. Probiotik telah terbukti secara klinis mengurangi insiden, durasi dan tingkat keparahan infeksi umum.  

4. Batasi makanan cepat saji 

Saat sibuk dan stres, mudah untuk jatuh ke dalam kebiasaan memesan burger atau piza lewat aplikasi, tetapi makanan cepat saji tidak mendukung sistem kekebalan tubuh sama sekali. Para peneliti di Universitas Bonn di Jerman telah menemukan bahwa pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bertindak seolah-olah merespons infeksi bakteri.

5. Hindari stres dan tidur cukup

Bila Anda bekerja seharian, kadang menimbulkan stres sehingga menghasilkan hormon kortisol. Dalam jangka pendek, kortisol membantu melawan infeksi, tetapi ketika kadarnya terus menerus tinggi, itu dapat memiliki efek negatif, menekan, dan melemahkan respons kekebalan terhadap infeksi potensial, menunda pemulihan dan bahkan meningkatkan risiko untuk penyakit radang kronis.

Memerangi dampak stres kronis pada tubuh Anda melibatkan pembuatan kotak peralatan sumber daya untuk membantu, seperti perhatian dan mediasi. Tidur juga merupakan dasar dari kekebalan yang baik. 

Peluang Anda terkena infeksi adalah lima setengah kali lebih besar jika Anda mengatur waktu tidur kurang dari enam jam per malam. Jaga tidur Anda dan berusahalah untuk memberi tubuh kesempatan untuk beristirahat dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement