Rabu 23 Feb 2022 00:35 WIB

Bahaya Asam Urat dan Saran Ahli untuk Mencegahnya

Asam urat bisa berpengaruh pada kesehatan jantung.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Asam urat bisa berpengaruh pada kesehatan jantung.
Foto: Flickr
Asam urat bisa berpengaruh pada kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang pernah mendengar tentang penyakit asam urat, dengan gejala nyeri, pembengkakan, dan sensasi panas di area persendian. Penyakit asam urat telah mendampak masyarakat di berbagai belahan dunia.

Salah satu bentuk radang sendi ini memengaruhi empat persen populasi Amerika Serikat atau sekitar 9,2 juta orang. Ahli saraf David Perlmutter menyampaikan, penyebab penyakit itu adalah adanya penumpukan kristal asam urat.

Baca Juga

Asam urat merupakan produk limbah dalam darah yang diproduksi ketika tubuh memecah senyawa kimia bernama purin. Dalam kondisi ideal, asam urat dikirim ke ginjal dan dikeluarkan melalui urine.

Akan tetapi, ketika tubuh tidak dapat memproses purin, senyawa tersebut mengkristal dan mengendap di persendian. Itu menyebabkan kondisi yang disebut hiperurisemia, pendahulu penyakit asam urat dan batu ginjal.

Faktor risiko seperti usia, fungsi ginjal, diabetes, dan jenis kelamin, dapat mempersulit tubuh untuk memecah purin sehingga meningkatkan kadar asam urat. Konsumsi makanan tinggi purin juga berkontribusi memicunya.

Sejumlah makanan dan minuman tinggi purin antara lain daging merah, alkohol, sirup jagung fruktosa tinggi, dan hidangan laut. Untuk mencegah penyakit asam urat, sebaiknya tidak mengonsumsi semua itu dengan berlebihan.

Perlmutter menjelaskan hubungan antara asam urat dengan kesehatan jantung. Penyakit asam urat kerap terdiagnosis pada orang dengan kadar asam urat tujuh miligram per desiliter (mg/dl).

Individu yang memiliki kadar asam urat 5,5 mg/dl atau lebih juga memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit metabolik dan kardiovaskular. Sebuah penelitian mengungkap penyakit asam urat lebih umum mendampak perempuan.

Studi itu diterbitkan dalam jurnal medis BMC Cardiovascular Disorders, menilai 32 riset lain dengan total sampel sebanyak 1.134.073 peserta. Hasilnya juga menunjukkan hubungan yang jelas antara asam urat dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Penelitian lain yang terbit di Science Reports pada 2020 menganalisis 500.511 subjek berusia 40-74 tahun dari Jepang. Analisis subjek berlangsung pada pemeriksaan tahunan selama periode tujuh tahun.

Pria dengan kadar asam urat lebih dari tujuh mg/dL dan perempuan dengan kadar kurang dari lima mg/dL lebih berisiko mengidap penyakit kardiovaskular. Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular juga lebih besar.

"Alasan mengapa asam urat menimbulkan risiko pada sistem kardiovaskular adalah karena zat tersebut menghambat fungsi oksida nitrat, yang merupakan bahan kimia yang memungkinkan pembuluh darah terbuka," kata Perlmutter.

Oleh karena itu, mengetahui kadar asam urat lewat tes darah sangat penting. Jika tes darah sukar diakses, Perlmutter menganjurkan untuk memantau makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Dalam bukunya, 'Drop Acid', Perlmutter mengulas bahwa makanan yang banyak mengandung sirup jagung fruktosa patut dihindari. Pasalnya, itu sangat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat.

Pada kenyataannya, konsumsi fruktosa masyarakat AS meningkat 1.000 persen antara 1970 hingga 1990. Seiring dengan itu, rata-rata kadar asam urat warga AS ikut meningkat.

Selain diet rendah purin, pencegahan lain yakni minum banyak air, menghindari alkohol, dan memilih karbohidrat kompleks. Menyantap biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan adalah cara terbaik untuk mendukung fungsi ginjal dan menurunkan kadar asam urat, dikutip dari laman Well and Good, Rabu (23/2/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement