Kamis 01 Jun 2023 16:44 WIB

Asam Urat Anda Tinggi? Sertakan Makanan-Minuman Ini dalam Menu Sehari-hari

Sejumlah makanan perlu disertakan dalam diet harian untuk turunkan asam urat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Pisang (ilustrasi). Pisang adalah makanan yang sangat rendah purin, bagus untuk penderita asam urat.
Foto: www.freepik.com
Pisang (ilustrasi). Pisang adalah makanan yang sangat rendah purin, bagus untuk penderita asam urat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi fungsi tubuh. Ada beberapa orang yang mungkin harus membatasi konsumsi sejumlah makanan untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Begitu pula dengan penderita asam urat. Mereka perlu berhenti mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat di atas batas atas normal 6,8 mg/dL seraya menambah asupan yang baik untuk menurunkan kadar asam urat berlebih.

Baca Juga

Oleh karena itu, jika Anda rentan terhadap asam urat tinggi, berikut adalah beberapa makanan yang harus Anda sertakan dalam diet untuk melawan kadar asam urat tinggi. Dilansir Indian Express, Kamis (1/6/2023), Lovneet Batra, seorang ahli gizi, membagikan informasi makanan apa saja yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat Anda.

Pisang

Pisang adalah makanan yang sangat rendah purin. Buah ini juga merupakan sumber vitamin C yang baik. Itu menjadikan pisang makanan yang baik untuk dimakan jika menderita asam urat.

Susu dan yoghurt rendah lemak

Ahli diet klinis G Sushma dari Rumah Sakit CARE, Banjara Hills, Hyderabad, India mengatakan yoghurt rendah lemak adalah sumber protein yang baik. Yoghurt tersebut mengandung jumlah purin yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein lain seperti daging merah.

"Selain itu, yoghurt mungkin memiliki beberapa efek antiradang," kata dr Sushma.

photo
Asam urat. - (Republika)

Kopi

Dokter Sushma menuturkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat dikaitkan dengan risiko asam urat dan hiperurisemia yang lebih rendah.

"Kopi mengandung senyawa yang dapat meningkatkan ekskresi asam urat dan menurunkan produksinya, namun mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya dipahami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement