Ahad 20 Feb 2022 02:40 WIB

Apakah Obat yang Ada Masih Ampuh Terhadap 'Son of Omicron'?

'Son of Omicron' dikhawatirkan kebal terhadap beberapa terapi obat yang ada.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Obat Covid-19 (ilustrasi). Son of omicron alias subvarian BA.2 dikhawatirkan resisten terhadap obat perawatan pasien Covid-19.
Foto:

Pemerintah AS dilaporkan telah membeli 600 ribu dosis obat Eli Lilly tersebut. Sekitar 300 ribu obat antibodi monoklonal itu bakal didistribusikan akhir bulan ini, lantas sisanya pada Maret 2022.

Namun, menilik data seputar BA.2, Gandhi menyarankan perlunya mengembangkan metode perawatan baru. Anjuran Gandhi adalah perawatan yang menargetkan bagian-bagian dari virus yang tidak mungkin berubah saat bermutasi.

photo
Obat Covid-19 yang Ternyata tak Bermanfaat dan berbahaya bagi kesehatan - (Republika)

"Sama seperti orang berbicara tentang vaksin virus corona universal, vaksin yang menargetkan berbagai jenis virus corona, saya pikir kita juga membutuhkan perawatan virus corona universal," ujar Gandhi.

Dokter spesialis penyakit menular di Cleveland Clinic, Adarsh Bhimraj, turut menyarankan pengembangan berbagai jenis perawatan. Menurut dia, mefokuskan pada perawatan antibodi monoklonal semata justru akan membuat peneliti lambat laun kehabisan pilihan.

Obat antivirus dari Pfizer dan Merck, misalnya, bekerja dengan memblokir enzim yang perlu direplikasi virus di dalam tubuh. Itu berbeda dari perawatan antibodi monoklonal yang dirancang meniru respons imun.

"Saya sangat optimistis, tapi saya pikir akan jauh lebih baik jika kita tidak hanya mengembangkan agen baru, tetapi bagaimana menggunakan agen ini dalam kombinasi untuk mengobati resistensi yang muncul," tutur Bhimraj.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement