Sementara itu, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris masih mencantumkan tiga gejala sebagai tanda peringatan klasik Covid-19. Gejala tersebut antara lain batuk terus-menerus, suhu tubuh meningkat, serta kehilangan fungsi indra perasa dan penciuman.
Padahal, gejala lainnya seperti pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan kerap dilaporkan oleh pasien Covid-19. Nyatanya, gejala dapat berubah dari waktu ke waktu seiring varian baru virus penyebab Covid-19 yang terus bermunculan.
Omicron terdeteksi sebagai varian SARS-CoV-2 yang dominan di sejumlah negara saat ini, namun gejala infeksinya telah terbukti lebih ringan daripada varian lainnya. Apalagi, pada orang yang sudah divaksinasi dan mendapat dosis booster.
Gejalaorang yang terinfeksi varian omicron bisa berbeda-beda antara satu individu dengan yang lain. Ada kemungkinan puluhan gejala yang mungkin menyerang, tetapi beberapa tanda terpantau menjadi yang paling umum.
Secara berurutan gejala infeksi omicron itu adalah hidung meler (74 persen), sakit kepala (67 persen), dan sakit tenggorokan (64 persen). Begitu pula kelelahan (64 persen), bersin-bersin (60 persen), dan batuk terus-menerus (42 persen).