REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengungkap mekanisme bagaimana kafein dalam kopi dan teh dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular. Kopi tampaknya memiliki berbagai manfaat kesehatan, tetapi bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh, masih belum diketahui. Sebuah studi baru telah mengidentifikasi protein spesifik yang bekerja pada kafein, dan membantu hati menghilangkan kolesterol jahat dari aliran darah serta melindungi terhadap penyakit kardiovaskular.
Beberapa penelitian berskala besar dan jangka panjang telah mengungkapkan bahwa kopi baik untuk manusia dalam berbagai cara. Satu studi melacak kebiasaan minum kopi lebih dari setengah juta orang di seluruh Eropa selama 16 tahun.
Studi menemukan bahwa mereka yang paling banyak mengonsumsi kopi memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah daripada mereka yang tidak minum kopi. Penelitian lain telah menghubungkan kopi dengan pengurangan kanker prostat, Parkinson, Alzheimer, dan penyakit jantung.
Para ilmuwan belum mengidentifikasi banyak mekanisme bagaimana senyawa dalam kopi, terutama kafein, dapat memberikan manfaat ini. Jadi untuk studi baru, para peneliti di McMaster Universitymenyelidiki apa yang mungkin berada di balik kemampuan nyata kafein untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Tim menemukan bahwa konsumsi kafein secara teratur dikaitkan dengan tingkat protein yang lebih rendah, disebut PCSK9 dalam aliran darah. Tingkat yang lebih rendah dari protein ini meningkatkan kemampuan hati untuk memecah kolesterol LDL, jenis "jahat" yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Kafein dan turunannya tidak hanya bekerja langsung pada PCSK9, tetapi para peneliti menemukan bahwa kafein juga memblokir aktivasi protein lain yang disebut SREBP2. Hal ini pada gilirannya juga mengurangi kadar PCSK9 dalam darah.
“Temuan ini sekarang memberikan mekanisme yang mendasari dimana kafein dan turunannya dapat mengurangi kadar PCSK9 darah dan dengan demikian mengurangi risiko penyakit kardiovaskular,” kata Richard Austin, penulis senior studi tersebut, seperti dilansir dari New Atlas, Jumat (18/2/2022).
Mengingat bahwa SREBP2 terlibat dalam sejumlah penyakit kardiometabolik, seperti diabetes dan penyakit hati berlemak, mengurangi fungsinya memiliki implikasi yang luas. Tentu saja, tidak sesederhana meneguk kopi untuk mencegah penyakit jantung.
Mencampurnya dengan krim atau gula (atau donat di sampingnya) dapat membatalkan efek kesehatan yang positif. Hal itu terutama jika metode konsumsi kafein adalah minuman ringan atau minuman energi.
Terlalu banyak kafein juga bisa menjadi hal yang buruk, dan para ilmuwan belum menentukan seberapa banyak konsumsi. Secara keseluruhan, jika meningkatkan kesehatan jantung adalah tujuannya, mungkin ada metode yang jauh lebih langsung dan bisa diambil.
Tapi tetap saja, pekerjaan baru ini membuat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan kafein mungkin sedikit bermanfaat atau setidaknya, tidak berbahaya secara aktif. Para peneliti telah menciptakan turunan kafein baru yang menurunkan kadar PCSK9 dalam darah, dan berharap dapat mengembangkannya menjadi jenis pengobatan baru untuk menurunkan kolesterol. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.