Selasa 15 Feb 2022 20:51 WIB

Perempuan Lebih Rentan Terdampak Ekonomi Selama Pandemi

Perempuan lebih banyak kehilangan pekerjaan di masa pandemi.

Perempuan lebih banyak kehilangan pekerjaan di masa pandemi.
Foto: www.piqsels.com
Perempuan lebih banyak kehilangan pekerjaan di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan, perempuan lebih rentan terdampak secara ekonomi dengan banyaknya perempuan yang kehilangan pekerjaan pada masa pandemi COVID-19. "Perempuan telah secara tidak proporsional terpengaruh karena kehilangan pekerjaan," kata Bintang dalam acara W20 Indonesia Policy Dialogue dengan tema "Freedom from Discrimination: Historical Journey from Japan to Indonesia" di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Hal tersebut terjadi karena perempuan banyak bekerja di sektor yang paling terpengaruh oleh pandemi COVID-19 seperti sektor akomodasi, industri makanan dan ritel. Selain itu, perempuan juga harus mengerjakan lebih banyak pekerjaan di dalam lingkungan rumah tangga.Kondisi ini telah menyebabkan hilangnya pendapatan bagi perempuan secara global.

Baca Juga

"Akibat dari pandemi lebih dari 800 miliar dolar AS," katanya.

Bahkan, UN Women mengatakan pandemi akan mendorong perempuan jatuh ke dalam kemiskinan ekstrim dan memperlebar kesenjangan gender. Selain itu, pada tahun lalu, PBB juga melaporkan meningkatnya jumlah kekerasan dalam rumah tangga selama pandemi COVID-19. 

"Tahun lalu PBB melaporkan bahwa kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga, telah meningkat selama pandemi," kata Bintang.

Kondisi tersebut telah membuat W20 2021 merekomendasikan agenda pemulihan ekonomi global harus memperhatikan dampak pandemi yang tidak proporsional pada perempuan. Menteri Bintang juga berharap W20 Indonesia 2022 juga memastikan bahwa pemulihan ekonomi global juga harus dapat mengatasi masalah ketidaksetaraan gender.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement