REPUBLIKA.CO.ID, Sate menjadi menu khas Nusantara yang memiliki penyajian amat beragam. Beda daerah maka berbeda pula sate tersebut diolah. Meski pada prinsipnya, sate disajikan dalam bentuk potongan daging sebesar dadu yang dirangkai dengan tusukan bambu, kayu bahkan besi. Tusukan daging potong tersebut pun dipanggang dengan arang kayu atau batok kelapa sehingga wangi asapnya benar-benar mengundang selera.
Di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kita bisa mencicipi salah satu kedai sate yang menawarkan sajian khas Betawi. Namanya Sate Bang Tekun. Kedai yang baru dibuka dua bulan lalu ini menawarkan sajian sate dengan ragam pilihan. Anda bahkan sudah bisa makan malam dengan tiga tusuk sate ayam, sop kambing lengkap dengan satu porsi nasi seharga Rp 20.000.
Meski demikian, ada satu menu unggulan yang sayang anda lewatkan saat menyambangi kedai yang terletak di Jalan Kecapi Raya No 58 ini. Menu tersebut berjuluk Sate Sultan. Sesuai dengan namanya, Sate Sultan memang istimewa baik dari sisi ukuran, rasa, dan bumbunya. Republika yang diundang untuk mencicipi menu istimewa itu belum lama ini pun merasakan sensasi bagaimana lezatnya menu tersebut.
Sate ini ditusuk dengan besi stainless nan tajam. Meski begitu, anda tak perlu khawatir tertusuk mulut saat potongan daging sate sudah merembet ke ujung. Batang besi ini memiliki semacam pendorong yang terletak di bagian pangkal. Anda cukup mendorongnya dan viola! Sepotong daging kambing yang besarnya di atas ukuran potongan sate rata-rata akan mendarat di lidah anda.
Besarnya potongan sate ternyata tak membuat dagingnya menjadi keras. Anda bahkan tak perlu berusaha terlalu gigih untuk melumat daging tersebut karena memang teramat lembut. Saya membayangkan sensasinya mungkin seperti mengunyah steak domba yang dipotong kecil-kecil. Terlebih, menu itu disajikan dengan saos barbeque plus fried potatoe.
“Seperti sate klatak dengan ukuran yang lebih besar, dan disajikan dengan topping saus steak, dan kentang goreng, jadi kami ingin menggabungkan cita rasa timur dan barat dalam satu sajian sate khas Bang Tekun ini," kata pemilik Sate Bang Tekun, Winda, di Jakarta, belum lama ini.
Satu porsi sate sultan berisi tiga tusuk sate ukuran jumbo yang bahkan bisa dinikmati berdua. Meski kualitasnya tergolong premium, harganya cukup ekonomis karena dibanderol Rp 65 ribu.
Marketing Sate Bang Tekun Endang Sutisna menjelaskan, menu lain juga menjadi pilihan para pengunjung yang hendak mampir ke kedai ini. Sekilas bila anda membaca namanya maka menu yang ditawarkan lekat dengan nuansa keperkasaan. “ Supaya mereka, khususnya buat bapak-bapak, bisa benar-benar merasakan malam pengantin,”jelas Endang.
Varian menu yang ditawarkan adalah Sop Kambing Perkasa, yaitu sop dengan daging kambing muda dan bumbu khas Bang Tekun dicampur dengan susu, dan Sop Kambing Gahar yaitu sop dengan daging kambing muda tanpa susu. Selain itu, rumah makan ini memiliki Gulai Kambing Manten dan Tongseng Kambing Liar yang diolah dengan bumbu khas sehingga membuat lidah semakin bergoyang.
“Kami juga ada paket hemat Joss kambing dan ayam, menu ini kami hadirkan untuk saudara-saudara kami yang mungkin punya uang terbatas dan kalau mau makan menu sate di restoran kemungkinan tidak cukup, di sini mulai dari Rp 20 ribu sudah dapat sate, nasi dan sop kambing,”tambah Winda.