REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengubah pedomannya tentang masker dan respirator beberapa kali selama dua tahun terakhir. CDC memberikan pembaruannya pada 14 Januari 2022.

Pembaruan menyatakan bahwa penutup wajah kain menawarkan perlindungan paling sedikit dari virus corona dibandingkan dengan masker bedah atau masker N95. Christian L'Orange adalah seorang insinyur mesin yang telah menguji kinerja masker untuk negara bagian Colorado sejak awal pandemi. L'Orange menjelaskan pedoman CDC baru dan ilmu tentang membuat masker yang baik.

Apa yang berubah dalam pedoman CDC?

Dilansir The Conversation pada Sabtu (29/1/2022), CDC merekomendasikan agar Anda mengenakan masker paling protektif dan secara konsisten. Pedoman terbaru CDC dengan jelas menguraikan hierarki perlindungan dari masker. 

Produk kain tenunan longgar memberikan perlindungan paling sedikit, produk tenunan halus berlapis menawarkan lebih banyak perlindungan, masker bedah sekali pakai yang pas dan KN95 menawarkan lebih banyak perlindungan, dan pas yang disetujui NIOSH respirator (termasuk N95) menawarkan tingkat perlindungan tertinggi. Dari segi performa, masker N95 dan KN95 adalah pilihan terbaik. 

Sementara keterbatasan rantai pasokan menyebabkan CDC merekomendasikan orang untuk tidak memakai N95 pada awal pandemi, hari ini N95 mudah didapat dan harus menjadi pilihan pertama jika menginginkan perlindungan maksimal.

Perubahan terbesar dalam pedoman baru berkaitan dengan masker kain. Panduan sebelumnya dari CDC mengatakan bahwa beberapa masker kain dapat menawarkan tingkat perlindungan yang dapat diterima. Panduan baru masih mengakui bahwa masker kain dapat menawarkan sedikit perlindungan, tetapi menempatkannya di bagian paling bawah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika