Kamis 27 Jan 2022 10:49 WIB

Sindrom Pasca-Covid Bisa Serang Segala Usia, Bagaimana Supaya tidak Mengalaminya?

Sindrom pasca-Covid juga bisa menyerang usia muda dan bergejala ringan.

Covid-19 (ilustrasi). Penderita Covid-19 usia berapa pun dapat mengalami sindrom pasca-Covid.
Foto:

Sindrom pasca-Covid tidak hanya terjadi pada penyintas yang bergejala berat saja. Penyintas Covid-19 dengan gejala ringan, bahkan tidak bergejala, juga dapat mengalaminya.Gejala-gejala yang sering dilaporkan antara lain:

- sesak napas/sulit bernapas lega

- rasa lelah

- gejala yang dirasa memburuk setelah beraktivitas

- kesulitan berpikir/berkonsentrasi (brain fog)

- batuk

- nyeri dada/perut

- pusing

- rasa berdebar

- nyeri otot/sendi

- rasa kesemutan

- diare

- gangguan tidur

- demam

- pusing ketika berdiri

- ruam kulit

- perubahan suasana hati

- perubahan kemampuan indra penciuman/perasa

- perubahan siklus menstruasi

- rambut rontok

Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan dari University College London (UCL) menjadi peer-reviewed terbesar tentang sindrom pasca-Covid dengan melibatkan 3.765 partisipan dari 56 negara. Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Lancet ini menunjukkan bahwa lebih dari 91 persen partisipan membutuhkan waktu lebih dari 35 pekan untuk pulih sepenuhnya.

photo
Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Selama sakit, partisipan mengalami rata-rata 55,9 gejala yang melibatkan 9,1 sistem organ. Gejala yang paling sering ditemukan setelah bulan keenam adalah kelelahan, mudah lelah setelah beraktivitas/olahraga, dan gangguan kognitif.

Sebanyak 85,9 partisipan mengalami kekambuhan gejala yang terutama dicetuskan oleh olahraga, aktivitas fisik atau mental, serta stres. Sedangkan sebanyak 1.700 partisipan membutuhkan pengurangan waktu kerja.

Gangguan kognitif atau ingatan ditemukan di seluruh grup usia. Sebagian penderita Covid-19 yang bergejala berat mengalami dampak multiorgan atau kondisi autoimun dalam waktu yang lebih panjang dengan gejala yang menetap hingga beberapa bulan setelahnya.

Dampak multiorgan dapat melibatkan banyak sistem tubuh, seperti jantung, paru, ginjal, kulit, dan fungsi otak. Sedangkan kondisi autoimun terjadi ketika sistem imun mengalami kesalahan dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, yang menyebabkan inflamasi (peradangan) atau kerusakan jaringan di berbagai bagian tubuh.

Cara paling baik untuk mencegah sindrom pasca-Covid adalah dengan mencegah terjadinya infeksi Covid-19. Bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis primer, segera lakukan booster vaksinasi Covid-19 sehingga dapat mengurangi risiko terkena Covid-19 serta melindungi orang di sekitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement