Ahad 09 Jan 2022 20:58 WIB

Manajemen Diabetes Selama Ramadhan

Diabetes berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas global.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Diabetes merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular (PTM) utama. (ilustrasi)
Foto: Republika
Diabetes merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular (PTM) utama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Diabetes merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular (PTM) utama. Meski demikian, penyakit ini berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas global.

Saat ini, ada lebih dari 150 juta Muslim dengan diabetes yang tercatat di seluruh dunia. Jadi, bulan Ramadhan memiliki dampak besar manajemen Diabetes pada populasi Muslim. Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik. Sebuah perubahan asupan makanan dan cairan yang drastis dapat menyebabkan komplikasi terhadap penderitanya.

Baca Juga

Dilansir di The Daily Star, Ahad (9/1/2022), Federasi Diabetes Internasional (IDF) dan Aliansi Internasional Diabetes dan Ramadhan (DaR) meluncurkan pedoman bagi para profesional kesehatan, untuk mendidik pasien mereka tentang manajemen Diabetes selama bulan suci Ramadhan. Di bawah kampanye ini, lebih dari 300 dokter akan bersama-sama memantau kadar glukosa darah pasien, sekaligus memberi nasihat tentang manajemen Diabetes selama Bulan Suci ini.

Bangladesh Endocrine Society (BES) juga disebut akan menyediakan semua bahan yang diperlukan. Termasuk di antaranya, buku pemantauan glukosa darah harian, rencana diet dan olahraga, serta penyesuaian pengobatan.

Anak perusahaan Beximco Pharmaceuticals Limited, Sanofi Bangladesh, adalah mitra ilmiah dalam inisiatif baru dan berpusat pada pasien ini. Berdasarkan data pasien, BES nantinya akan merumuskan pedoman berbasis bukti dunia nyata khusus untuk Bangladesh. Semua pasien Diabetes yang ingin berpuasa dikatakan harus berkonsultasi dengan dokter masing-masing, serta mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk berpuasa.

Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat selama bulan Ramadhan akan terjadi perbedaan gaya hidup dan akibatnya, serta perubahan asupan obat bagi penderita diabetes. Jadi, penting untuk mendidik pasien tentang kondisi yang berubah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement