REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di musim dingin, kasus flu lebih sering terjadi. Akan tetapi, beberapa orang melaporkan gejala yang sejalan dengan flu dan Covid-19, infeksi gabungan yang kemudian disebut flurona.
Musim flu yang bertepatan dengan lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini dikhawatirkan memicu lebih banyak kasus flurona di kemudian hari. Flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketika seseorang telah terinfeksi influenza alias flu dan Covid-19 secara bersamaan.
Pakar kesehatan telah menekankan bahwa itu bukan penyakit baru, juga bukan varian baru dari Covid-19. Flu dan Covid berasal dari dua famili virus yang berbeda.
Virus penyebab flu berasal dari famili Orthomyxoviridae, sedangkan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 berasal dari famili Coronaviridae. Daftar lengkap gejala flurona sulit dipastikan karena kedua virus tersebut memengaruhi tubuh secara bersamaan.
Akibatnya, gejala cenderung tumpang tindih dan ditemukan dalam kedua penyakit. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), gejala flu mencakup demam 38 derajat Celsius atau lebih, tubuh terasa sakit, kelelahan, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit kepala, sulit tidur, kehilangan selera makan, dan diare atau sakit perut.
Sedangkan gejala utama Covid-19 mencakup demam tinggi, batuk terus menerus, kehilangan fungsi indra perasa dan penciuman, demam, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, serta diare.