REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kasus harian Covid-19 di dunia kembali meningkat sejak varian delta dan omicron muncul. Lonjakan kasus yang terjadi selama libur Natal dan tahun baru pun pastinya menjadi kekhawatiran sendiri bagi setiap orang.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Brown University, dr Ashish Jha, mengaku belum bisa memastikan tren positif Afrika Selatan yang telah berhasil melewati puncak gelombang Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru omicron atau B.1.1.529 juga dapat terjadi di Amerika Serikat. Namun, menurutnya, tren positif tersebut bisa menjadi harapan bagi seluruh dunia.
"Kami belum memiliki banyak data, tetapi tentu saja Afrika Selatan adalah tanda yang penuh harapan bahwa gelombang infeksi yang melanda akan meningkat sangat cepat, tetapi mudah-mudahan memuncak dengan cepat dan mulai turun dengan cepat juga," kata dia dikutip saat diwawancara Fox News, dikutip Selasa (28/12).
Dia menyebut, saat ini yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri adalah dengan vaksinasi. Dalam wawancaranya, Jha setuju dengan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) yang menyarankan agar setiap orang memastikan dirinya aman sebelum bertemu dengan banyak orang. Menurutnya, vaksinasi lengkap menjadi syarat utama bila ingin melakukan mobilitas, bahkan bila perlu sudah mendapatkan booster.
Selain itu, tes antigen atau PCR pun harus dilakukan bila akan bertemu dengan kelompok rentan atau orang yang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19. Hal ini dilakukan agar membuat setiap orang tetap merasa aman saat bertemu.
Dia kembali menekankan, untuk mengakhiri pandemi, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggenjot vaksinasi. Namun, jika tingkat cakupan vaksinasi rendah, maka mengenakan masker wajah N95 wajib hukumnya.
"Kurangi mobilitas, jaga jarak hindari kerumunan besar, selalu mencuci tangan, hal-hal itu dilakukan untuk melindungi hidup Anda dan orang lain," ujarnya.