Selasa 28 Dec 2021 00:30 WIB

Lonjakan Kasus Omicron Bisa Terjadi Bagi Mereka yang tidak Divaksinasi

Ada kemungkinan lonjakan kasus Omciron bagi mereka yang belum divaksinasi.

Ada kemungkinan lonjakan kasus Omciron bagi mereka yang belum divaksinasi (Foto: ilustrasi)
Foto:

Meskipun lonjakan kasus yang mengkhawatirkan di AS,  rata-rata tujuh hari kasus baru setiap hari telah melampaui 197.000, melonjak 65 persen selama 14 hari terakhir. Data pemerintah menunjukkan bahwa vaksinasi masih merupakan pelindung yang kuat terhadap penyakit parah. Orang yang tidak divaksinasi lima kali lebih mungkin untuk dites positif Covid-19 dan 14 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit ini, dibanding pasien yang divaksinasi.

Varian omicron yang sangat menular mengirimkan beban kasus harian AS melonjak ke tingkat yang lebih tinggi dari puncak pandemi musim dingin tahun lalu. Angka tertinggi nasional untuk kasus harian rata-rata adalah 251.232, ditetapkan pada Januari, akibat lonjakan pasca musim liburan akhir 2020.

Bahkan, dengan kasus yang meningkat, data pemerintah menunjukkan bahwa vaksinasi masih merupakan pelindung yang kuat terhadap gejala Covid-19 parah. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS CDC) menyatakan, orang yang tidak divaksinasi lima kali lebih mungkin untuk dites positif dan 14 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit wabah ini, dibandingkan pasien yang divaksinasi.

Data yang menjanjikan dari Afrika Selatan dan negara-negara Eropa lainnya juga menunjukkan bahwa lonjakan omicron lebih ringan dan dengan lebih sedikit rawat inap. Penelitian baru ini menggembirakan, tetapi para ahli memperingatkan bahwa lonjakan yang datang ke banyak negara masih dapat membanjiri rumah sakit.

Baca juga : Dua Pakar Australia Prediksi Kasus Omicron Meningkat pada Malam Tahun Baru

"Setiap tempat memiliki demografi dan akses sistem perawatan kesehatannya sendiri dan, Anda tahu, distribusi vaksinnya," jelas Akiko Iwasaki, seorang ahli imunologi dan peneliti di Yale School of Medicine, dalam sebuah wawancara.

Iwasaki menambahkan bahwa orang-orang di Inggris, Skotlandia dan Afrika Selatan dapat memperoleh kekebalan yang cukup dari infeksi lain untuk dapat menangani varian ini atau bahwa mungkin ada perbedaan intrinsik dalam patogenisitas omicron yang mengakibatkan lebih sedikit orang yang perlu dirawat di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement