Kamis 23 Dec 2021 01:05 WIB

4 Langkah Kendalikan Omicron Jelang Tahun Baru

Layanan kesehatan Indonesia sempat kolaps saat varian delta menyebar.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto:

Terkait hal ini, Prof Ari mengatakan ada empat langkah penting yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Omicron. Berikut ini adalah keempat langkah tersebut.

Memperketat Protokol Kesehatan (Prokes)

Dalam situasi seperti sekarang, penerapan prokes perlu kembali diperketat. Gunakan masker dengan baik dan benar demi mencegah penularan virus. Hindari kerumunan dan tunda kepergian ke luar negeri, terlebih bila negara tujuan memiliki jumlah kasus Omicron yang tinggi. Selain itu, penting vaksinasi untuk yang belum divaksin.

Menjaga Pintu Masuk ke Indonesia

Terkait kemunculan varian Baru, Prof Ari menilai pemerintah pusat harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat. Prof Ari juga menganjurkan agar aturan karantina 10 hari untuk semua yang datang ke Indonesia dijalankan secara konsisten tanpa tebang pilih.

 

 

Sekuensing juga perlu terus ditingkatkan, khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia. Laboratorium dengan fasilitas NGS, lanjut Prof Ari, perlu didukung pengadaan reagennya.

Larangan Pesta Malam Tahun Baru

Menurut Prof Ari, pemerintah daerah perlu mengumumkan larangan pesta malam tahun baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada malam tahun baru. Prof Ari juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Bogor dan Polres setempat yang sudah mengumumkan penutupan jalan menuju Puncak saat malam tahun baru.

Upgrade Kemampuan Pemeriksaan PCR

Semua stakeholder yang terkait pemeriksaan PCR dianjurkan untuk upgrade. Hal ini bertujuan agar kemampuan pemeriksaan PCR meliputi deteksi Omicron dengan menggunakan primer yang meliputi Spike Gene (S-gen) Target Failure (SGTF).

"Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran varian Omicron ini. Mustinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi mengendalikan pandemi ini di bumi pertiwi tercinta," tutup Prof Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement