Senin 13 Dec 2021 00:05 WIB

HIV yang tidak Terkontrol Bisa Jadi Pemicu Omicron

Para ahli menganggap Omicron sebagai varian Covid-19 yang aneh.

Para ahli menganggap Omicron sebagai varian Covid-19 yang aneh.
Foto:

Studi pendahuluan Lessells yang dipublikasikan secara daring pekan ini melacak sampel virus corona tertentu ke seorang wanita berusia 36 tahun yang tidak menerima terapi antivirus yang efektif. Hasil dari tes, virus tersimpan di tubuhnya selama 216 hari.

Selama waktu tersebut, virus mengakumulasi 32 mutasi, membuatnya mirip dengan varian Beta. Jika melemahnya sistem kekebalan oleh HIV mendorong evolusi Covid-19, kata para peneliti, maka terapi antiretroviral harus digenjot untuk mencegahnya.

Dengan Omicron, kemungkinan yang terjadi adalah virus bertahan pada pasien dengan gangguan kekebalan selama berbulan-bulan. Ini menjelaskan mengapa varian diturunkan dari versi lama virus sebelum memperoleh mutasi yang tepat dan menyebar.

Profesor Penny Moore dari University of the Witwatersrand dan Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan ikut menyerukan upaya penanganan HIV yang lebih baik. Menurut dia, meningkatkan akses ke vaksin Covid-19 perlu dibarengi langkah lain.

"Saya pikir kita perlu menerjemahkan urgensi kita dari Sars-CoV-2 ke pencegahan dan pengobatan HIV secara paralel untuk mengatasi cakupan vaksin yang tidak merata secara global," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement