Senin 06 Dec 2021 16:34 WIB

Panduan untuk Orang Tua Saat Bencana Gunung Meletus

IDAI merilis panduan untuk orang tua ketika gunung meletus.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang warga menggendong anaknya di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru di SDN Supiturang 4, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). IDAI memberikan panduan bagi orang tua terkait perawatan-perlindungan anak saat gunung meletus.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang warga menggendong anaknya di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru di SDN Supiturang 4, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). IDAI memberikan panduan bagi orang tua terkait perawatan-perlindungan anak saat gunung meletus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah rekomendasi panduan orang tua untuk anak ketika terjadi bencana gunung meletus. Pertama, orang tua harus tetap memantau dan mematuhi peringatan dari pemerintah selama terjadi bencana.

"Bila dianjurkan oleh pemerintah untuk segera mengungsi, maka lakukan segera dan lebih awal, " kata Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, Senin (6/12).

Baca Juga

Orang tua juga sebaiknya memantau kualitas udara di lingkungannya, terutama yang berhubungan dengan abu vulkanik. Piprim merekomendasikan agar anak bermain dan beraktivitas di dalam ruangan.

"Cegah anak beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari hirupan udara abu secara berlebihan," ujar Piprim.

Agar anak tidak bosan selama masa darurat bencana, maka sebaiknya orang tua atau anggota keluarga membuat dan mengajak anak membuat permainan di dalam ruangan. Selanjutnya, orang tua sebaiknya rutin memberisihkan ruangan untuk mencegah paparan abu di dalam ruangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement