Sabtu 04 Dec 2021 18:30 WIB

Makanan Olahan Naikkan Risiko Serangan Jantung-Strok

Konsumsi makanna olahan berbahaya bagi pengidap penyakit kardiovaskular.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi makanan kemasan. Konsumsi makanan olahan berlebihan berbahaya untuk orang dengan penyakit kardiovaskular karena bisa tingkatkan risiko serangan jantung kedua dan strok.
Foto:

Salah satu peneliti, Marialaura Bonaccio, menjelaskan bahwa orang yang lebih tinggi konsumsi makanan ultra-prosesnya memiliki dua per tiga peningkatan risiko serangan jantung atau strok kedua. Hal itu fatal dibandingkan dengan peserta yang lebih jarang memakannya.

Bonaccio mengatakan bahwa definisi makanan ultra-olahan tidak terkait dengan kandungan nutrisi, tetapi lebih pada proses yang digunakan untuk persiapan dan penyimpanannya. Meskipun suatu makanan bergizi seimbang, tetap saja bisa dianggap sebagai makanan ultra-proses.

"Pola makan berdasarkan konsumsi produk segar dengan pemrosesan minimal harus selalu diutamakan, seperti yang telah diajarkan oleh tradisi Mediterania selama berabad-abad kepada kita," ungkap Bonaccio.

Direktur Departemen Epidemiologi dan Pencegahan di Neuromed, Licia Iacoviello, menyarankan agar setiap orang mencermati bagaimana makanan disiapkan. Sayuran segar tidak sama dengan sayuran yang dimasak, dibumbui, dan dikemas.

Hal sama berlaku untuk banyak makanan lainnya. Ini adalah faktor yang harus semakin dipertimbangkan ketika memberi saran kepada masyarakat tentang nutrisi yang tepat.

"Usulan kami adalah tingkat industri pengolahan makanan harus ditambahkan ke label depan kemasan, yang selama ini hanya memberikan informasi gizi," kata Iacoviello, dikutip dari laman Health Europa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement