Hal ini didukung oleh sebuah ulasan yang melibatkan data dari 22 studi dan lebih dari 29 ribu partisipan. Ulasan tersebut menemukan bahwa risiko demensia tampak 46 persen lebih rendah pada individu dengan aktivitas mental yang tinggi dibandingkan aktivitas mental yang rendah.
Aktif secara sosial, seperti bertemu teman atau melakukan pekerjaan sosial juga dapat menurunkan risiko demensia dengan empat cara. Keempat cara itu adalah memperbaiki suasana hati, meringankan stres, menurunkan risiko depresi, dan menekan kesepian.
Demensia bukanlah penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh kerusakan otak akibat berbagai penyakit. Salah satu di antaranya adalah Alzheimer.
Demensia bisa memunculkan gejala yang beragam, bergantung pada bagian otak yang mengalami kerusakan. Jenis demensia yang berbeda juga dapat memberikan pengaruh yang berbeda, sehingga gejala yang dirasakan penderitanya juga akan berbeda.
Akan tetapi, ada beberapa gejala demensia yang umum terjadi. Orang yang mengalaminya akan kesulitan berkonsentrasi, sulit melakukan tugas keseharian yang biasanya mudah dilakukan, kesulitan untuk mengikuti percakapan atau menemukan kata yang tepat, kebingungan akan waktu dan tempat, serta perubahan suasana hati.