Kamis 02 Dec 2021 12:02 WIB

5 Mitos Seputar HIV-AIDS

Ada sejumlah mitos yang berkembang soal HIV-AIDS, termasuk soal cara penularannya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Rapid test HIV/AIDS. Mitos seputar HIV-AIDS mencakup penularan hingga pengobatannya.
Foto:

Mitos 3: HIV menunjukkan gejala yang jelas

Fakta: HIV dapat bertahan dan berkembang di dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala apa pun selama bertahun-tahun. Ini membuatnya berbahaya dan sulit untuk diidentifikasi dan diobati pada tahap awal. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan orang yang berusia di atas 18 tahun untuk melakukan tes.

Mitos 4: Seseorang yang mengidap HIV juga akan terkena AIDS

Fakta: Istilah HIV dan AIDS sering digunakan secara bersamaan sehingga menimbulkan kesalahpahaman umum tentangnya. Namun, perbedaan antara HIV dan AIDS sama menonjolnya dengan perbedaan antara demensia dan penyakit Alzheimer.

AIDS adalah stadium lanjut dari HIV. Artinya, seseorang dengan HIV belum tentu menderita AIDS.

Mitos 5: Menjadi HIV positif menyiratkan akhir dari segalanya

Fakta: Karena tidak tersedianya obat, hasil positif HIV memang dapat menimbulkan ketakutan yang luar biasa pada orang-orang. Namun, kemajuan yang dibuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan pengobatan HIV.

Meskipun mungkin tidak menyembuhkan penyakit, obat anti-retroviral (ARV) dapat bekerja untuk menekan replikasi virus. Obat dapat memperlambat kemajuan penyakit dan membantu memperpanjang usia harapan hidup orang dengan HIV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement