REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donor darah merupakan tindakan mulia yang tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan pendonor itu sendiri. Di balik kantong-kantong darah yang mengalirkan kehidupan, terkandung segudang manfaat yang tak terduga.
Dokter J Nethasia Louhenapessy dari RS Fatmawati mengatakan, mendonorkan darah dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan melancarkan aliran darah. Dia menyebut, dengan menyumbangkan darah dapat menurunkan risiko stroke serta penyakit jantung.
"Juga meningkatkan produksi darah merah. Kan kalau darah diambil 350 cc, tubuh akan membentuk darah baru. Jadi meningkatkan produksi darah merah lagi. Tubuh membentuk darah baru dalam waktu 2 bulan," kata dia, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, pembentukan darah baru tersebut 2 bulan bagi laki-laki dan 3 bulan bagi perempuan. Sementara itu, bagi donor apheresis, atau yang hanya mendonorkan plasma dan trombositnya, maka proses regenerasinya memakan waktu dua pekan.
Mendonorkan darah, ujarnya, juga dapat menurunkan kadar kolesterol, serta membuat jumlah zat besi stabil. "Terus saat donor, kita diperiksa 4 macam penyakit, yaitu HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. Secara gratis. Itu kan kalau sangat bermanfaat buat kita sekalian medical check-up," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa mendonorkan darah dapat membuat kondisi psikis seseorang lebih baik, karena ada rasa bahagia karena sudah membantu orang lain, sehingga umur dapat menjadi panjang.
"Banyak pendonor yang umur 70-an masih tetap minta donor. Tapi kalau dalam keadaan sehat, jantung sehat dan semuanya sehat, bisa donor darahnya," katanya.
Dia juga mengatakan darah yang diambil dari pendonor tersebut diolah dalam mesin, dan dipisahkan antara sel darah merah, plasma, serta trombosit. "Ini sebenarnya efisien sekali. Maksudnya dari 1 kantong darah bisa membentuk, menjadikan 3 komponen darah. Tiga komponen darah untuk 3 pasien," kata dia.
Dokter itu menyebut bahwa donor darah adalah proses yang sangat aman, namun ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan sebelumnya agar tubuh fit saat prosesnya, sehingga tidak merasa pusing, mual, bahkan pingsan. Adapun persiapannya seperti tidur yang cukup dan tidak begadang, banyak minum air putih, dan makan makanan bergizi seperti buah-buahan.