Kamis 02 Dec 2021 02:19 WIB

Bisnis K-Pop Dituding Cari Keuntungan dengan Sensasi ‘Nazi’

Rabi Yahudi menuding bisnis K-pop meraup miliaran dolar dengan sensasi 'Nazi'.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Personel grup K-pop Purple Kiss, Goeun, berpose untuk pemotretan 2022 Seasons Greeting. Ia tampak mengenakan seragam dengan simbol Nazi.
Foto:

Setelah tampilannya menjadi trending, Goeun menyampaikan permintaan maaf. Penyanyi yang berusia 22 tahun itu juga meminta dilakukannya penyelidikan internal atas masalah tersebut. Menurut sebuah laporan South China Morning Post, lambang Nazi di bajunya itu kemudian diganti dengan gambar elang biasa.

RBW yang berbasis di Korea Selatan juga mengeluarkan permintaan maaf di situs penggemar. Mereka meminta maaf karena tidak memeriksa dengan teliti pakaian dan aksesori yang dikenakan untuk pemotretan 2022 Season's Greeting tersebut.

"Tanggung jawab masalah ini sepenuhnya ada pada kami, agensi artis, karena kami telah gagal untuk meninjau pakaian secara detail," kata pernyataan itu.

Menyadari Purple Kiss bukan bagian dari Sony, Cooper mengedit tweet-nya dengan menautkan label RBW. Ia mengatakan, insiden ini adalah bagian dari masalah yang jauh lebih berbahaya setelah insiden grup K-Pop pemecah rekor BTS dan GFriend.

Sebelumnya, BTS pernah dikecam karena memakai topi Nazi. Cooper menyebut semua itu adalah kontroversi yang dibuat secara sengaja.

"Ini bukan tentang boppers mungil, ini tentang orang dewasa di ruangan yang mengendalikan setiap aspek kehidupan mereka," kata Cooper

Awal tahun ini, Sowon dari GFriend, juga menghapus fotonya di Instagram. Di foto itu, ia memegang dan menatap manekin dengan seragam Nazi.

Sowon menghapus foto tersebut setelah terjadi implikasi dari gambar tersebut. Label Korea Selatannya, Source Music, kemudian mengeluarkan permintaan maaf atas masalah tersebut dan menjelaskan bahwa pihaknya telah "menyadari hal itu".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement