REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penelitian terhadap tingkat kekebalan komunitas terhadap COVID-19 berdasarkan perlindungan vaksin maupun imun tubuh alami ditargetkan rampung paling lambat pekan ke empat Desember 2021. "Saat ini survei antibodi SARS-CoV-2 masih terus bergulir dijalankan di 34 provinsi di Indonesia yang mencakup sekitar 1.000 desa dan wilayah aglomerasi," kata Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang diikuti dari Jakarta melalui YouTube BNPB, Selasa (23/11).
Wiku mengatakan, program tersebut dijalankan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta didukung peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengatakan, penelitian tersebut diperkirakan segera dianalisis dan dapat keluar hasilnya di pekan ketiga atau keempat di akhir tahun 2021.
Wiku mengatakan, hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi seberapa besar kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia karena pengaruh infeksi alamiah dan vaksinasi.
"Hasil tersebut dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data," katanya.
Sebelumnya, pakar epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan kemungkinan 80 persen warga Indonesia sudah terpapar varian Delta. Situasi itu diperkirakan turut berkontribusi menyebabkan kasus turun drastis dan Indonesia telah membentuk kekebalan komunal.