REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Manager Jakarta Film Week Novi Hanabi mengatakan, festival film dalam negeri diharapkan mampu mendorong kehadiran ekosistem perfilman lokal. "Festival film itu rasanya penting banget. Pertama, selain untuk memperluas pengetahuan film-film yang jarang kita temui di bioskop, di festival ini kita bisa berbagi energi satu sama lain dalam ekosistem perfilman tersebut," kata Novi, di Jakarta, Kamis (18/11).
Selain memperluas wawasan, Novi mengatakan, festival film juga membuat baik para pecinta dan pembuat film lokal saling bertemu, berbagi, dan berjejaring untuk berkarya lebih jauh lagi. Acara ini membuka pintu untuk memperluas dunia film antara pencinta dan sineas.
"Ada spirit untuk berkarya, bertemu orang, berjejaring untuk membuka pintu-pintu yang tidak terbayangkan sebelumnya," kata Novi.
"Yang jelas, kita berharap bisa melahirkan ekosistem baru biar suatu kota seperti Jakarta, tidak cuma produksi dan menayangkannya di kanal masing-masing seperti TV, bioskop, dan OTT, tapi juga sharing dan nambah ilmu bersama, dan spirit ketika kita happy dan bisa memberi energi positif ke orang lain, terutama di masa pandemi yang kita jadi jarang ketemu orang," jelasnya menambahkan.
Saat ditanya apakah ada tantangan dan penyesuaian bagi penyelenggara festival film seperti Jakarta Film Week di masa pandemi, Novi mengatakan ia dan tim harus selalu update untuk mengikuti berita terkait kebijakan pemerintah.
"Misalnya kapasitas bioskop, persiapan untuk penyelenggaraan secara offline, online, atau hybrid, dan lainnya. Kami ikut dengan kebijakan pemerintah, dan banyak sekali adjustmentnya, sehingga harus terus diperhatikan," kata Novi.
Sementara itu, Jakarta Film Week resmi dihelat mulai hari ini hingga Minggu (21/11) di CGV Grand Indonesia Jakarta. Hari ini, film "Ranah 3 Warna" akan menjadi film pembuka dalam festival tersebut.Dalam program pemutaran film, festival akan memutarkan sejumlah film panjang dan film pendek dari Indonesia maupun internasional, yang terbagi ke dalam dua kategori yaitu kompetisi dan non kompetisi.
Film-film yang telah didaftarkan nantinya akan dikurasi, beberapa yang terpilih akan diikutsertakan dalam kategori kompetisi. Selain pemutaran film, akan ada juga program menarik yaitu Master Class penulisan naskah dan OTT; sesi Talks yang membahas investasi dan pendanaan film serta adaptasi produksi film di masa pandemi. Lebih lanjut, ada juga Community yang menjadi ruang berjejaring para pecinta dan pembuat film; serta ruang pameran di Exhibition & Showcase.