Kamis 18 Nov 2021 05:26 WIB

Penyakit Tertentu Bisa Diketahui dari Warna Lidah

Terkadang, warna lidah bisa tampa berbeda dari biasanya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Terkadang, warna lidah bisa tampa berbeda dari biasanya.
Foto: www.freepik.com.
Terkadang, warna lidah bisa tampa berbeda dari biasanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkadang, warna lidah bisa tampak berbeda dari biasanya. Perubahan warna lidah ini ternyata bisa menjadi penanda adanya masalah kesehatan menurut ilmu kedokteran kuno India dan ilmu kedokteran masa kini.

Perubahan warna pada lidah biasanya dipengaruhi oleh defisiensi vitamin tertentu. Akan tetapi, sistem kedokteran India kuno Ayurveda kerap mengaitkan perubahan warna lidah dengan masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ lambung, ginjal, jantung, hati, atau paru-paru.

Baca Juga

Para ahli Ayurveda dari DEJA mengungkapkan bahwa masing-masing perubahan warna lidah bisa memiliki makna yang berbeda. Bila lidah tampak memiliki warna abu-abu, hitam, atau cokelat, kemungkinan ada ketidakseimbangan Vata di dalam tubuh.

Ketidakseimbangan Vata bisa berdampak pada sistem saraf dan kemampuan sistem pencernaan untuk membuang "limbah" dari tubuh. Makanan yang hangat dan pedas bisa membantu kembali menyeimbangkan kondisi ini menurut Ayurveda.

Bila lidah terlihat memiliki warna kuning, oranye, merah, atau hijau, bisa jadi ada racun pitta atau "panas" di dalam tubuh. Menurut Ayurveda, racun pitta dapat bersarang di jaringan tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan. Konsumsi makanan seperti kelapa, semangka, atau alpukat bisa membantu mengatasi kondisi ini.

Terkadang, warna putih yang tebal juga bisa terlihat pada lidah. Hal tersebut bisa mengindikasikan adanya ketidakseimbangan Kapha. Menurut ajaran Ayurveda, ketidakseimbangan Kapha dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan yang memunculkan gejala kembung atau kurang nafsu makan. Para ahli DEJA menyarankan makanan dengan rempah yang menghangatkan untuk meredakan kondisi ini.

Kaitan antara warna lidah dan kesehatan juga turut disoroti dalam beberapa studi ilmiah moderen. Sebuah studi pada 2020 misalnya, menemukan bahwa mikroorganisme di lidah bisa membantu dokter mendiagnosis gagal jantung pada pasien.

"Lidah-lidah pasien dengan gagal jantung kronis tampak sangat berbeda dibandingkan lidah orang sehat," ungkap peneliti Dr Tianhui Yuan, seperti dilansir Fit and Well, Rabu (17/11).

Lidah orang normal memiliki warna merah pucat dengan lapisan putih pucat. Akan tetapi, pasien gagal jantung memiliki warna lidah yang lebih merah dengan lapisan berwarna kekuningan.

"Dan tampilan ini berubah seiring dengan memburuknya penyakit tersebut," pungkas Dr Yuan.

Akan tetapi, bukan berarti warna lidah bisa menjadi patokan pasti adanya suatu penyakit pada tubuh. Pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter tetap perlu dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai kondisi kesehatan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement