Selasa 16 Nov 2021 12:51 WIB

Peneliti Temukan Gen yang Gandakan Risiko Kematian Covid-19

Gen di tubuh manusia bisa gandakan risiko kematian Covid-19 di bawah usia 60 tahun.

Gen di tubuh manusia bisa gandakan risiko kematian Covid-19 di bawah usia 60 tahun.
Foto:

Transisi tentu terjadi pada pasien Covid-19 yang parah. Tim peneliti memeriksa biopsi paru-paru dari orang yang telah meninggal karena Covid dan menemukan paru-paru mereka dilapisi dengan area yang luas dari sel-sel terdespesialisasi ini. Namun, berlawanan dengan intuisi, prosesnya mungkin merupakan upaya paru-paru untuk melindungi diri mereka sendiri.

Sel paru-paru yang terdespesialisasi memiliki lebih sedikit reseptor ACE2, kenop pintu yang digunakan SARS-CoV-2 untuk memasuki sel. Ada kemungkinan bahwa sel-sel yang terdespesialisasi lebih terlindungi dari pembajakan oleh virus.

Itu berarti bahwa orang dengan lebih banyak ekspresi LZTFL1, retret pelindung ini diperlambat, memungkinkan virus merusak paru-paru lebih efektif sebelum sel-sel dapat melindungi diri mereka sendiri dalam bentuk baru. Namun, penelitian lebih lanjut tentang kerusakan paru-paru Covid-19 diperlukan untuk membuktikan hal ini. Penemuan pentingnya LZTFL1 dilaporkan di jurnal Nature Genetics pada 4 November, dan dapat mengarah pada penelitian baru tentang perawatan Covid-19.

Baca juga : Infografis Ragam Vaksin Covid-19 di Dunia

Membawa versi gen yang berisiko bukanlah hukuman mati. Gen lain atau faktor non-genetik dapat menurunkan risiko seseorang terkena penyakit parah, bahkan dengan adanya urutan yang berisiko. Karena gen tersebut tidak terlibat dalam sistem kekebalan, maka orang yang membawa versi gen berisiko tinggi cenderung sama responsifnya terhadap vaksinasi Covid-19 seperti orang lain.

"Kami berpikir bahwa vaksinasi akan sepenuhnya menghilangkan efek ini," ujar Davies. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement