Waktu infeksi dan pengumpulan sampel seragam di antara peserta penelitian dewasa, tetapi tidak dengan anak-anak, karena infeksi malaria mereka kebetulan terjadi selama penelitian. Berry mengatakan mereka dapat menguji untuk melihat apakah antibodi IgA mencegah parasit malaria masuk ke hati atau sel darah merah. Mereka juga menyelidiki protein mana pada malaria yang menjadi target antibodi IgA ini, dan apakah mereka menjadi kandidat yang baik untuk digunakan dalam vaksin.

Bahkan dengan kemajuan medis, wakil presiden eksekutif untuk urusan medis University of Maryland, E Albert Reece, mengatakan, malaria tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.

“Kembali ke dasar dan mengeksplorasi mekanisme mendasar yang tidak diketahui di balik respons tubuh terhadap infeksi malaria mungkin menjadi kunci mengungkap cara baru mencegah dan mengobati penyakit yang menghancurkan ini,” ujar Reece.

Ikuti Whatsapp Channel Republika