REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara Chris Columbus, menyesal tak menyutradarai semua film Harry Potter, terutama Harry Potter and the Deathly Hallows. Pasalnya film final itu merupakan film dengan penghasilan paling terbesar dalam seluruh seri Harry Potter.
Columbus hanya menyutradarai tiga seri film awal Harry Potter, yakni Harry Potter and the Philosopher’s Stone, Harry Potter and the Chamber of Secret, serta Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Dia mengundurkan diri dari kursi sutradara setelah membuat seri ketiga. Film-film berikutnya disutradarai oleh Alfonso Cuarón, Mike Newell, dan David Yates.
Film terakhir dalam seri film itu, Harry Potter and the Deathly Hallows, akhirnya dibagi menjadi dua bagian. Di mana Part 1 dirilis pada November 2010 dan Part 2 menyusul pada Juli 2011.
Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 yang bercerita tentang Pertempuran Hogwarts, memecahkan rekor pembukaan sepekan dengan 169 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun). Film ini menjadi film terlaris pada 2011 dengan 1,3 miliar dolar AS (Rp 18,5 triliun) di box office seluruh dunia.
Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 menjadi film dengan pendapatan tertinggi dalam seri film Harry Potter, dan pendapatan tertinggi kedua adalah film awal, Harry Potter and the Philosopher’s Stone yang disutradarai oleh Columbus. Pada awalnya, Columbus merasa akan bisa bertahan untuk ketujuh film itu.
"Setiap film dikerjakan 160 hari berturut-turut, jadi pada dasarnya setelah 320 hari syuting, saya hampir tidak bisa membuat kalimat lagi,” ujar Columbus dalam wawancara baru-baru ini, dilansir di laman Screen Rant, Selasa (9/11).
Setelah memproduksi Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Columbus sempat mempertimbangkan untuk kembali menyutradarai film keempat, Harry Potter and the Goblet of Fire. “Jadi saat saya memproduksi film ketiga, saya berpikir, ‘Mungkin saya akan menyutradarai yang keempat’. Tapi pada saat itu, anak-anak ingin semua keluarga di Chicago dan sekolah di sana. Jadi saya berpikir, 'Saya mungkin akan kembali suatu saat',” ujar dia melanjutkan.
Pada akhirnya, ia mengatakan ingin menyutradarai Harry Potter and the Deathly Hallows, namun versi dua bagian epik yang dikerjakan David Yates sudah luar biasa.
"Saya berharap bisa ikut serta di film itu. Tapi itu menjadi seri favorit saya, dan menurut saya, David Yates melakukan pekerjaannya dengan sempurna, jadi para fans tidak membutuhkan saya," kata Columbus mengakhiri.