Selasa 09 Nov 2021 00:41 WIB

Menkes Ungkap Perbandingan Molnupiravir dan Paxlovid

Molnupiravir merupakan obat anti Covid-19 produksi Merck, Paxlovid diproduksi Pfizer.

Pil eksperimental Molnupiravir produksi Merck. Kementerian Kesehatan berusaha mendatangkan 600 ribu hingga satu juta tablet Molnupiravir pada akhir 2021.
Foto:

Pemberian Molnupiravir

Budi menjelaskan, nantinya tidak semua pasien Covid-19 akan mendapatkan Molnupiravir. Obat antivirus itu dapat dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen di atas 95 atau bergejala ringan.

"Jadi kalau dia positif tapi saturasi masih di atas 94/95, dikasih obat ini, menurut hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh. Tidak masuk ke rumah sakit," katanya.

Budi mengatakan, Molnuvirapir diberikan selama lima hari selama proses penyembuhan. Tiap hari pasien akan membutuhkan delapan tablet

"Jadi kira-kira (tiap pasien) butuh 40 tablet," katanya.

Pemberian Paxlovid

Sementara itu, CEO Pfizer Albert Bourla berjanji Paxlovid akan tersedia secara global sesegera mungkin. Pemberian pil Pfizer itu akan dikombinasikan dengan pil antivirus Ritonavir, dua kali sehari masing-masing tiga butir.

photo
CEO Pfizer Albert Bourla. - (EPA)

Paxlovid diharapkan bisa mendapatkan izin dari regulator Amerika Serikat pada akhir tahun. Pfizer mengatakan, akan menyerahkan laporan sementara hasil pengujian ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) sebelum 25 November.  

Pengujian tersebut dihentikan lebih awal berkat tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan, pemerintah AS telah memesan jutaan dosis obat Pfizer.

"Terapi itu telah dikembangkan selama hampir dua tahun. Pil Covid-19 seperti Pfizer dan Merck sangat ditunggu-tunggu karena pilihan yang ada saat ini begitu terbatas. Data pengujian lengkap dari kedua perusahaan belum tersedia. Pfizer tengah bernegosiasi dengan 90 negara untuk memasok Paxlovid," kata Bourla.

Bagi negara-negara kaya, menurut Bourla, Pfizer berharap bisa membanderol obatnya mendekati harga obat Merck. Kontrak Merck di AS menetapkan harga Molnupiravir sekitar 700 dolar (Rp 10 juta) per terapi lima hari. Sedangkan bagi negara-negara berpendapatan rendah-menengah, Pfizer akan menawarkan sejumlah opsi agar tidak ada penghalang bagi mereka untuk juga mendapatkannya.

Pfizer berencana memproduksi 180 ribu paket Paxlovid hingga akhir tahun dan minimal 50 juta paket hingga akhir tahun depan. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat itu tidak menyebut secara rinci efek samping Paxlovid.

Menurut Pfizer, kejadian ikutan muncul pada sekitar 20 persen pasien yang diuji. Efek samping yang mungkin terjadi di antaranya adalah mual dan diare.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement