Sementara itu, produsen Pfizer mengklaim obat antivirus buatan mereka memiliki khasiat yang lebih tinggi. Dikutip Reuters pada Sabtu (6/11), Pfizer mengklaim pil antivirus eksperimentalnya bisa memangkas hingga 89 persen risiko dirawat di rumah sakit atau kematian pada pasien Covid-19 dewasa.
Menurut Budi, strategi terapeutik atau pengobatan sebagai salah satu dari empat strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 memang terus bergerak. Budi mengatakan, Molnupiravir yang diproduksi Merck, perusahaan farmasi Amerika Serikat, sudah memberikan lisensi kepada delapan perusahaan di India untuk proses produksi.
"Sebab struktur industri farmasi di India kuat dan murah mulai dari hulu ke hilir sehingga alat kesehatan dan obat-obatan jauh lebih murah dari harga di dunia," katanya.