Kamis 04 Nov 2021 15:33 WIB

Autoimun Kulit: Atasi Penyakitnya Dulu Baru Pakai Skincare

Pengidap autoimun kulit perlu memahami skincare tak mengobati masalah kulitnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Perawatan kulit di klinik kecantikan. Pengidap autoimun kulit perlu memahami bahwa semakin banyak zat atau produk yang digunakan untuk kulitnya, maka potensi mencetuskan iritasi juga kian tinggi.
Foto: Republika/Darmawan
Perawatan kulit di klinik kecantikan. Pengidap autoimun kulit perlu memahami bahwa semakin banyak zat atau produk yang digunakan untuk kulitnya, maka potensi mencetuskan iritasi juga kian tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap autoimun kulit perlu berhati-hati dalam menggunakan produk perawatan kulit. Mereka harus mengatasi kondisinya terlebih dahulu sebelum menggunakan skincare.

"Lakukan pengobatan terlebih dahulu sampai kondisi terkontrol," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Amelia Soebyanto dalam acara webinar "Kenali Autoimun Kulit yang Kerap Muncul Selama Pandemi", Rabu (3/11).

Baca Juga

Amelia mengingatkan, pengidap autoimun kulit perlu memahami bahwa semakin banyak zat atau produk yang digunakan untuk kulitnya, maka potensi mencetuskan iritasi juga kian tinggi. Karena itu, dia menyarankan sebisa mungkin meminimalisir produk perawatan kulit terlebih dahulu.

Menurut Amelia, penggunaan pelembap bisa menjadi alternatif untuk digunakan sehari-hari. Produk seperti ini dapat mengurangi keluhan gatal.

"Dengan moisturizer, kulit menjadi lebih lembap dan terkontrol dibandingkan pakai skincare yang tak tahu bahannya apa,” ujar Amelia yang praktik di Klinik Pramudia.

Amelia menyarankan pasien autoimun kulit memilih pelembap untuk kulit sensitif. Sebab, produk untuk kulit sensitif memiliki kandungan bahan yang tingkat iritasinya lebih rendah dan bersifat hipoalergenik.

"Kalau mau cari pelembap, cari yang ada keterangan hipoalergenik dan untuk kulit sensitif," kata Amelia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement