Rabu 03 Nov 2021 18:53 WIB

Studi: Konsumsi Zinc Bisa Meringankan Flu

Banyak obat flu dan batuk yang dijual bebas hanya menawarkan manfaat marginal.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Qommarria Rostanti
Berdasarkan sebuah studi, mengonsumsi zinc bisa membantu meringankan flu (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Berdasarkan sebuah studi, mengonsumsi zinc bisa membantu meringankan flu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mengonsumsi suplemen zinc pada tanda pertama pilek dan ada bukti baru yang mendukung kebiasaan tersebut. Peneliti Australia menemukan bahwa suplemen tampaknya membantu mempersingkat infeksi saluran pernapasan, seperti pilek, flu, sinusitis, dan pneumonia.

Dilansir di USnews.com pada Rabu (3/11), studi ini dipimpin oleh Jennifer Hunter, profesor di NICM Health Research Institute di Western Sydney University di Penrith, New South Wales. Timnya mempublikasikan temuannya pada 2 November di BMJ Open.

Baca Juga

"Banyak obat flu dan batuk yang dijual bebas hanya menawarkan manfaat marginal. Sedangkan zinc sebagai alternatif alami yang layak untuk pengelolaan mandiri infeksi saluran pernapasan non-spesifik," kata salah satu peneliti.

Zinc sebagai nutrisi telah mendapat perhatian dari para peneliti karena diketahui memainkan peran penting dalam kekebalan, peradangan, cedera jaringan, tekanan darah dan respons jaringan terhadap kekurangan oksigen. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang potensi zinc, para peneliti meninjau lebih dari dua lusin uji klinis yang melibatkan lebih dari 5.400 orang dewasa. Semuanya dipublikasikan di 17 database penelitian Inggris dan China hingga Agustus 2020. Tidak satu pun dari mereka secara khusus meneliti penggunaan zinc untuk pencegahan atau pengobatan Covid-19.

 

Secara keseluruhan, zinc dapat ditawarkan sebagai pilihan pengobatan oleh dokter kepada pasien yang sangat membutuhkan waktu pemulihan yang lebih cepat dan mungkin mencari resep antibiotik yang tidak perlu.

Tim peneliti mengatakan, dari hasil penelitiannya, permen pelega tenggorokan adalah bentuk asupan zinc yang paling umum, diikuti oleh semprotan hidung dan gel, kata tim peneliti. Dosis bervariasi secara substansial, tergantung pada formulasi dan apakah zinc digunakan untuk pencegahan atau pengobatan.

Dibandingkan dengan plasebo, tablet hisap seng atau semprotan hidung diperkirakan mencegah sekitar lima infeksi saluran pernapasan baru pada 100 orang per bulan dan efeknya paling kuat untuk mengurangi risiko gejala yang lebih parah, seperti demam dan penyakit mirip flu. Namun, temuan ini hanya didasarkan pada tiga penelitian.

Rata-rata, gejala hilang dua hari lebih awal dengan penggunaan semprotan zinc atau formulasi cair yang diambil di bawah lidah (sublingual), dibandingkan dengan plasebo, data menunjukkan. Pasien yang menggunakan semprotan hidung atau seng sublingual hampir dua kali lebih mungkin untuk pulih selama pekan pertama sakit dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo. Sebanyak 19 pasien lagi dari setiap 100 kemungkinan masih memiliki gejala sepekan kemudian jika mereka tidak menggunakan suplemen zinc.

"Zinc tidak dikaitkan dengan pengurangan keparahan gejala rata-rata harian tetapi dikaitkan dengan pengurangan keparahan gejala yang signifikan secara klinis pada hari ketiga penyakit," kata penelitian tersebut.

Ahli paru di Lenox Hill Hospital di New York City, Len Horovitz, mengatakan tidak terlibat dalam studi baru tetapi setuju bahwa sebagian besar bukti klinis mendukung penggunaan suplemen zinc untuk pencegahan dan pengobatan pilek beberapa proses inflamasi dan infeksi pernapasan. "Rekomendasi biasa adalah 25 mg zinc setiap hari tetapi dia memperingatkan bahwa tidak jelas dosis apa yang terbaik," kata dia. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement