Sabtu 30 Oct 2021 04:05 WIB

Ramai Soal Booster, Vaksin Covid-19 Turun Efektivitasnya?

Ilmuwan menegaskan kembali efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Moderna. Dosis booster vaksin Covid-19 mulai diberikan di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.
Foto:

Meskipun kemanjuran vaksin dimulai dari titik tertinggi, dari Mei hingga Agustus, kemanjuran vaksin Pfizer menurun dari 25 persen menjadi 14 persen tergantung pada usia. Vaksin Moderna menurun dari 18 persen menjadi 9 persen dan vaksin Johnson & Johnson menurun 19 persen menjadi 11 persen.

photo
Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Ketika suntikan booster ada, para ahli setuju ada beberapa orang yang jelas membutuhkannya. Secara khusus adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan orang tua, yang juga memiliki respons kekebalan yang kurang kuat.

Saat ini, lebih dari 13 juta orang di Amerika Serikat telah menerima suntikan booster. Vaksin Moderna dan Pfizer disahkan enam bulan setelah suntikan pertama untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas, dan mereka yang berisiko tinggi terkena Covid-19. Booster Johnson & Johnson diizinkan untuk siapa pun setidaknya dua bulan setelah vaksin pertama.

Kekhawatiran yang dipublikasikan secara luas tentang infeksi terobosan mungkin telah memfokuskan pembicaraan tentang perlunya booster. John Brownstein, ahli epidemiologi di Rumah Sakit Anak Boston mengatakan, kekhawatiran tentang berkurangnya kekebalan dan kasus-kasus terobosan kemungkinan telah dibesar-besarkan. Namun, ia juga menyebut bahwa booster tidak mungkin secara dramatis mengubah gelombang pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement