Jumat 22 Oct 2021 12:05 WIB

Mengenal Kejang Otot Berat, Kondisi yang Usik Celine Dion

Celine Dion mengalami kejang otot berat yang persisten.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Celine Dion mengalami kejang otot berat yang menetap hingga harus membatalkan konsernya pada November 2021.
Foto: EPA
Celine Dion mengalami kejang otot berat yang menetap hingga harus membatalkan konsernya pada November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Celine Dion dengan berat hati harus membatalkan serangkaian konsernya di Las Vegas. Keputusan ini diambil karena Celine mengalami kejang otot yang persisten dan berat.

"Saya amat bersedih akan hal ini," jelas Celine saat memberikan pengumuman, seperti dikuitip Express UK, Jumat (22/10).

Baca Juga

Celine mengatakan, dia dan timnya telah bekerja keras untuk mempersiapkan konser ini sejak delapan bulan lalu. Rencananya, konser di Las Vegas tersebut akan berlangsung pada November.

Celine menjadi ikon di Las Vegas sejak 2003 ketika dia membuka pertunjukannya sendiri di Caesar's Palace. Pertunjukkan tersebut menjadi salah satu residensi konser yang paling sukses sepanjang masa. Kesuksesan ini terwujud dengan terkumpulnya 279 juta euro dalam lima tahun dari konser tersebut, sekitar Rp 4,6 triliun.

Kejang otot berat dan persisten yang dialami Celine membuatnya sulit untuk bernyanyi di atas panggung. Untuk saat ini, Celine akan berfokus pada penyembuhan dirinya terlebih dahulu.

"Saya harus fokus untuk segera membaik, saya ingin melalui ini secepat yang saya mampu," ungkap Celine.

Kejang pada dasarnya dapat memengaruhi banyak jenis otot di dalam tubuh, seperti otot pada kaki, tangan, lengan, paha, perut, dan sekitar tulang rusuk. Kejang pada otot rangka merupakan yang paling sering terjadi.

Kejang pada otot rangka ini sering kali disebabkan oleh penggunaan berlebih area tubuh yang bersangkutan, kelelahan otot, dan dehidrasi. Kejang umumnya terjadi secara tiba-tiba dan bisa berlangsung dalam waktu singkat, serta memberikan perasaan yang sakit dan tajam.

Rasa sakit ini dapat mereda dengan peregangan yang lembut pada otot. Namun dalam kasus Celine, kejang otot terjadi secara persisten. Kondisi ini bisa jadi dipicu oleh saraf kejepit, namun Celine tak mengonfirmasi detail diagnosisnya.

Tak semua kejang otot memicu nyeri. Kejang otot juga bisa disertai dengan perasaan seperti otot bergerak dengan sendirinya. Bahkan, terkadang pergerakan otot yang kejang ini bisa terlihat jelas.

Kejang juga dapat memicu terjadinya kram otot secara keseluruhan. Kondisi ini bisa membuat area yang terdampak tak bisa digerakkan. Biasanya, kram otot secara keseluruhan terjadi pada kaki dan bisa terasa sangat nyeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement