Ahad 10 Oct 2021 00:20 WIB

Gejala Aneh Covid-19, dari Jari Keriput Hingga Gatal-Gatal

Sejumlah orang melaporkan gejala tak biasa saat kena Covid-19.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Covid 19 (ilustrasi). Sejumlah orang di Inggris melaporkan gejala aneh yang dialaminya saat positif Covid-19.
Foto:

Seorang pasien lainnya mengatakan infeksi dimulai dengan gejala seperti flu lalu wajah dan kulitnya mulai gatal. Seorang warga, Rebecca Lefevre, mengatakan ruamnya menjadi sangat parah sehingga bibirnya juga membengkak.

Lefevre bahkan sampai memanggil petugas kesehatan untuk mencari tahu kemungkinan itu terkait dengan terinfeksi virus. Namun, mereka "mengabaikan" kekhawatirannya lalu memberinya antihistamin.

photo
Beda sakit tenggorokan biasa dengan gejala Covid-19. - (Republika)

Ruam dan biduran akan sering muncul bersamaan dengan kondisi lain. Hal ini lebih sering terjadi pada pasien paruh baya. Studi sebelumnya di China dan Italia menemukan sebanyak 26 persen pasien Covid yang memiliki masalah kulit mengalami gatal-gatal.

"Infeksi virus dikenal sebagai pemicu gatal-gatal, karena menyebabkan kerusakan sel dan pelepasan histamin melalui serangkaian reaksi dalam sistem kekebalan," jelas Spector, dikutip The Sun, Jumat.

Obat yang digunakan untuk mengobati Covid-19 seperti kortikosteroid dan remdesevir dapat menimbulkan efek samping pada beberapa pasien. Para ahli memperingatkan pasien mungkin dapat mengalami gatal-gatal jika diobati dengan obat-obatan tersebut.

Selain itu, permasalahan tidur juga dialami oleh sebagian orang. Mereka mengalami insomnia setelah tertular virus. Di lain sisi, Spector mengatakan, kurang tidur sebenarnya bisa lebih disebabkan oleh stres daripada kondisi tidur yang sebenarnya.

Mendapati banyak gejala aneh yang muncul selain gejala-gejala utama yang tercatat di NHS, Spector menyarankan pemegang kebijakan untuk tak ragu dalam menambahkan gejala lain. Dalam video Youtube terbarunya, dia mengatakan lima gejala teratas yang dicatat oleh orang-orang tidak termasuk batuk atau demam yang terus-menerus. Padahal, keduanya merupakan dua gejala yang disorot oleh NHS sebagai indikator utama infeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement