Kamis 07 Oct 2021 11:47 WIB

Perubahan Gaya Hidup akibat Pandemi Pengaruhi Psikis

Perubahan gaya hidup semenjak pandemi berdampak kepada asupan makanan dan jam tidur.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Stres. Ilustrasi
Foto:

Kasandra pun menjelaskan beberapa hal yang harus diperbuat jika mengalami hal-hal yang membuat stress dan membuat kita stuck. Pertama, penting bagi kita untuk mulai merawat diri sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan cara seperti memberikan waktu istirahat sejenak, makan makanan sehat, tidur yang cukup, atau melakukan olahraga

“Sebaiknya kita juga membatasi akses terhadap sosial media/media/informasi yang dapat menimbulkan stres. Kita juga bisa melakukan aktivitas lain yang menyenangkan untuk mengalihkan stres yang dirasakan,” kata Kasandra. 

Dalam kondisi stres, kita bisa mencari teman untuk berbagi rasa dan bercerita. Kita bisa menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dihadapi. Kasandra menekankan, jika kita merasa stres terus berlanjut, segera mencari bantuan profesional: psikolog/psikiater

Variasi di keseharian kita, seperti staycation di hotel sejenak, mencicipi makanan di kafe yang tentunya memiliki ruang terbuka, atau olahraga di taman setelah sekian lama berolahraga di rumah saja, disebut Kasandra merupakan bentuk dari manajemen stress relief. 

Hal-hal tersebut dapat memiliki banyak manfaat. Pertama, hal itu akan meningkatkan endorfin yang berfungsi menghasilkan perasaan senang dalam diri. 

Selain itu, variasi kegiatan dalam keseharian juga memiliki peran sebagai meditasi yang membuat tubuh lupa akan kegiatan-kegiatan yang membuat stres sebelumnya dan berfokus hanya pada pergerakan tubuh. Variasi kegiatan itu juga bisa meningkatkan mood, meningkatkan kepercayaan diri, membantu menjadi lebih relaks, menurunkan simtom depresi dan kecemasan, serta menghasilkan pola tidur yang sehat.

Kasandra mengatakan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan kondisi mental setelah melakukan stress relief. “Pertama, menetapkan tujuan SMART, yang berarti Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-limited goals. Setelah itu, jadikan kegiatan dengan tujuan SMART menjadi rutinitas yang membantu mengurangi stress,” tutur Kasandra. 

Dia juga menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya tiga kali dalam satu pekan.  Aktivitas fisik dapat berupa berjalan kaki, mengikuti yoga class, bersepeda, atau stretching ringan.

“Kita bisa mencari teman yang dapat membantu dalam melakukan kegiatan-kegiatan rekreasi lainnya. Lalu, penting bagi kita untuk mengubah rutinitas. Cari rutinitas yang dapat membuat tubuh lebih relaks dan santai seperti yoga,” jelas dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement