Reinfeksi akan menjadi semakin umum seiring dengan menurunnya kekebalan terhadap Covid-19. Di waktu inilah, varian-varian SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, baru bisa kembali meningkat.
"Kita cenderung berpikir menjadi kebal atau tidak kebal saat memikirkan soal imunitas. Studi kami memperingatkan bahwa kita sebaiknya lebih fokus terhadap risiko reinfeksi seiring waktu berlalu," ujar asisten profesor di bidang bioinformatika dan genomik dari University of North Carolina, Alex Dornburg.
Dornburg mengatakan, respons imun akan menjadi kurang efektif dalam melawan virus di tengah kemunculan varian-varian SARS-CoV-2 baru. Hal ini membuat individu yang mengalami infeksi alami di awal pandemi dan tidak vaksinasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami reinfeksi.
"Seperti pilek biaa, dari satu tahun ke tahun berikutnya Anda dapat mengalami reinfeksi oleh virus yang sama," jelas Townsend.
Yang membedakan, selama pandemi ini Covid-19 terbukti jauh lebih mematikan dibandingkan pilek. Kemampuan SARS-CoV-2 dalam berevolusi dan mereinfeksi sangat mungkin mengubah pandemi ini menjadi sebuah penyakit endemik.