REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hiking atau mendaki yang diidentikkan dengan berjalan kaki di alam terbuka bisa menjadi salah satu kegiatan pilihan di akhir pekan pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Selain sebagai upaya pemulihan diri dari kepenatan bekerja, aktivitas ini juga sekaligus bermanfaat melatih kekuatan berpadu latihan kardio aerobik.
Tetapi, sebelum memulai pendakian dengan apa pun tingkat kesulitannya, Anda harus mempersiapkan bekal makanan yang cukup agar tak mengalami masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing dan mual. Di sisi lain, jangan lupakan air minum demi mencegah tubuh terkena dehidrasi.
"Tubuh kita seperti mesin mobil yang membutuhkan bahan bakar untuk terus berjalan. Membawa makanan ringan saat mendaki, meskipun singkat, akan memberi tubuh Anda energi yang dibutuhkan untuk terus bergerak," kata ahli diet Amanda Steinberg, seperti dikutip dari Livestrong, Ahad (3/10).
Berikut rekomendasi bekal makanan sesuai tingkat kesulitan pendakian yang akan Anda lakukan.
1. Level pemula
Kategori ini memiliki tingkat kesulitan relatif mudah. Durasi yang dibutuhkan sekitar 1-3 jam dengan medan yang sebagian besar datar ditambah beberapa tanjakan kecil.
Secara alami, pendakian level ini tidak akan membutuhkan bahan bakar atau air sebanyak pendakian lainnya yang bisa memakan waktu seharian. Tapi, ini tidak berarti Anda harus melakukan perjalanan dengan perut kosong.
"Jika Anda mulai kehabisan energi, maka tidak hanya akan membuat pendakian lebih sulit dan kurang menyenangkan, tetapi Anda berisiko merasa pusing," kata ahli diet Michele Alonso.
Alonso merekomendasikan makanan yang mencakup tiga makronutrien yakni protein, lemak, dan karbohidrat, seperti protein bar tanpa tambahan gula. Sekitar 10 gram protein akan membuat Anda tetap bertenaga. Makanan lainnya yang bisa menjadi bekal Anda, misalnya apel dan jeruk, serta kacang panggang.