Cowell menduga dirinya terkena varian baru Covid-19 karena mengalami kondisi yang cukup aneh tersebut. Namun, ia juga tak memungkiri potensi infeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang dapat memengaruhi setiap individu secara berbeda.
"Ini sangat menganggu karena sebagai mantan perokok, itu adalah salah satu hal terburuk yang dapat Anda cium. Saya bahkan tidak tahan dengan bau seperti ini ketika berjalan melewati orang yang merokok," jelas Cowell.
Rencananya, Cowell akan berkonsultasi dengan dokter tentang bau rokok dan abu rokok yang secara persisten seperti dihirupnya. Meski cukup depresi dengan apa yang terjadi, ia tetap merasa bersyukur karena indra pengecapnya tidak mengalami gangguan apapun saat terserang Covid-19.
Kehilangan kemampuan indra penciuman maupun perubahan dalam fungsi ini bisa menjadi salah satu gejala Covid-19 hingga long Covid. Dalam hal ini, Cowell tak sendiri.
Ada cukup banyak orang positif Covid-19 yang mengeluhkan masalah serupa. Mencurahkan kegelisahannya di media sosial, sebagian dari mereka mengaku mencium aroma asap rokok ke mana pun mereka pergi.
Ada pula yang selalu mencium aroma busuk secara konsisten. Mencium aroma yang sebenarnya tidak ada dikenal sebagai phantosmia.