Penelitian ini dilakukan terhadap 8.000 pria dan wanita yang terbangun tidak sadar pada malam hari, yang dialami semua orang. Terbangunnya kita dari tidur terjadi sebagai bagian dari kemampuan tubuh untuk merespons situasi yang berpotensi berbahaya, seperti kebisingan, rasa sakit, suhu, dan cahaya.
Obstruksi pernapasan seperti gejala sleep apnea yang menyebabkan mendengkur, juga dapat mendorong seseorang ke dalam keadaan terjaga secara tidak sadar. Momen-momen kecil yang membuat terbangun ini belum tentu akan diingat keesokan paginya, tetapi akan membuat seseorang merasa mengantuk.
“Bagi saya sebagai dokter, beban gairah yang tinggi membantu mengidentifikasi pasien yang mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Kita perlu menasihati pasien kita untuk menjaga tidur mereka dan mempraktikkan pola tidur bersih (sleep hygiene) yang baik,” kata Linz.
Menurut Linz, langkah-langkah untuk meminimalisasi polusi suara di malam hari, menurunkan berat badan, dan mengobati sleep apnea juga bisa membantu mengurangi beban gairah. Studi ini dilakukan terutama pada orang kulit putih, sehingga tidak dapat diekstrapolasi ke seluruh populasi. Peserta juga lebih tua, dengan usia rata-rata di atas 65 tahun.