Kamis 09 Sep 2021 18:56 WIB

Gatal Akibat Gigitan Nyamuk, Dokter: Jangan Digaruk

Dokter mengungkap ada beberapa cara untuk meredakan gatal akibat digigit nyamuk.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kulit terasa gatal setelah digigit nyamuk (ilustrasi). Dokter tak merekomendasikan untuk menggaruk kulit yang gatal akibat digigit nyamuk.
Foto:

Sebagian besar gigitan nyamuk hanya mengganggu sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, jika Anda mengalami demam, gejala seperti flu, atau iritasi, maka itu bisa menjadi tanda infeksi bakteri, dan Anda harus mencari bantuan medis.

Demam atau gejala seperti flu juga dapat menunjukkan bahwa Anda telah tertular penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti virus West Nile (WNV) dan Eastern Equine Encephalitis (EEE).

Meskipun jarang, EEE menjadi infeksi paling umum di sepanjang pantai Atlantik dan Teluk Amerika. WNV lebih umum di AS, di mana diperkirakan 1 dari 150 orang yang terinfeksi mengembangkan penyakit serius.

Lalu bagaimana cara menghindari gigitan nyamuk? Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk.

1. Hindari area dengan genangan air terutama saat senja dan malam hari, di mana nyamuk sedang aktif-aktifnya.

2. Gunakan obat nyamuk atau semprotan serangga yang mengandung DEET, pada konsentrasi 10 persen hingga 35 persen. Biasanya, nyamuk menggigit dengan mendeteksi zat seperti karbon dioksida. DEET mengganggu kemampuan nyamuk untuk mengidentifikasi zat-zat tersebut, membuat mereka cenderung tidak bisa menggigit Anda.

3. Tutupi kulit yang terbuka dengan memakai baju lengan panjang dan celana panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement